WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Selain menyebabkan satu unit rumah warga tertimpa tanah longsor di Desa Sayurmaincat, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal pada Rabu (20/09/2023) sore hingga tengah malam, juga mengakibatkan ruas jalan Singengu-Pagar Gunung tertimbun tanah longsor di empat titik.
Pantauan Warta Mandailing di lokasi, Kamis ( 21/09/2023), empat titik tumpukan tanah longsor yang menimpa ruas jalan kabupaten itu, pertama terdapat di Desa Ujung Marisi Dolok, material tanah yang longsor mencapai 10 meter dengan ketinggian 2 meter.
Di titik ini, sekitar pukul 14.00 Wib jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda empat karena aksi tanggap warga Desa Sibio-Bio bersama Forkopincam Kotanopan bergotong royong mengangkat dan membersihkan material tanah longsor yang menutupi badan jalan.
Titik kedua, sekitar dua kilometer dari Desa Pagar Gunung. Di titik ini material tanah yang longsor mencapai 12 meter dengan ketinggian 6 meter. Selain material tanah, juga terdapat kayu besar yang tumbang dari sisi kanan tebing jalan.
Titik ke tiga dan keempat juga sekitar 1,5 Km lagi dari Desa Pagar Gunung. Di kedua titik ini juga material tanah yang longsor cukup banyak mencapai 10 -15 meter satu titik. Di kedua titik ini pun tidak bisa dilalui sepeda motor sama sekali karena banyaknya material tanah yang longsor dan tanah bagian bawah rapuh.
Agar bisa dilalui kendaraan roda dua, warga terpaksa membersihkan material longsor dan memotong batang kayu dengan shinshaw. Banyaknya material tanah longsor yang menimpa badan jalan kabupaten itu tidak mungkin bisa gotong royong dengan mengandalkan tenaga manusia, sebab tebalnya lumpur yang harus di angkut dan dibersihkan harusnya menggunakan alat berat.
Kepala Desa Sibibio Abdul Khalik ketika ditemui di lokasi badan jalan yang longsor mengatakan, longsor yang menimpa jalan menuju desanya di akibatkan hujan deras yang mengguyur mulai Rabu ( 20/09/2023) sore hingga malam hari.
“ Mulai pukul 18.00 Wib tadi malam, jalan menuju Pagar Gunung memang tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Berkat kegigihan warga melakukan gotong royong, jalur ini sementara sudah bisa dilalui kendaraan roda empat hingga sampai ke Desa Sibiobio, sedangkan dari Sibio-bio sampai ke Desa Pagar Gunung belum bisa ditembus dengan kendaraan roda empat ,” katanya.
Sementara Camat Kotanopan Pangeran Hidayat melalui Sekcam Bahren Daulay, Dan Ramil 014 Kotanopan Lettu Inf. Syaiful Abdi bersama personil Polsek Kotanopan langsung turun ke lokasi melihat secara langsung dampak dari longsor tersebut.
Selain itu, Forkopincam Kotanopan ini juga membantu warga yang gotong royong di Desa Ujung Marisi Dolok untuk membersihkan material tanah longsor dan kayu-kayu besar yang berserakan maupun menutupi badan jalan kabupaten itu.
Bahren Daulay juga membenarkan ruas jalan Singengu –Pagar Gunung ini tertimpa longsor sebanyak 4-5 titik. Penyebab longsor, karena intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu ( 20/09/2023) sore hingga tengah malam, sehingga struktur tanah dan bebatuan bergerak ke tempat lebih rendah.
“Saat ini kami masih berada di lokasi longsor untuk memantau dan bergotong royong bersama warga. Untuk titik pertama di Desa Ujung Marisi Dolok, berkat kekompakan masyarakat bersama Forkopincam Kotanopan, badan jalan tertimpa tanah longsor sudah bisa di lewati kendaraan roda empat ,” ujarnya.
Menurutnya, jalan menuju Desa Pagar Gunung sampai pukul 14.30 ini belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, karena badan jalan tertimpa tanah longsor beserta kayu-kayuan dibeberapa titik.
“ Laporan yang kita terima dari Kepala Desa ada lagi 3 – 4 titik badan jalan yang tertimpa longsor. Titik terparah dua kilometer lagi sebelum Desa Pagar Gunung. Selain itu, kita juga sudah menghubungi Dinas PU Madina untuk segera menurunkan alat beratnya. Sebab, melihat banyaknya material tanah yang longsor untuk pembersihannya harus dilakukan dengan alat berat,” jelasnya.
Sekcam Kotanopan itu juga menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya banjir dan tanah longsor. Sebab, beberapa minggu ini curah hujan di daerah Mandailing Natal intensitasnya semakin meningkat.
“Kami menghimbau warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai maupun dekat perbukitan agar selalu waspada terhadap bencana tanah longsor dan banjir yang sewaktu-waktu dapat terjadi akibat cuaca ekstrim yang saat ini tengah melanda wilayah Kotanopan dan sejumlah wilayah lainnya di Mandailing Natal ,” terangnya.
Keterangan diperoleh, Pemkab Madina melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PU/PR) pada Kamis (21/09/2023) sore sudah menurunkan satu unit alat berat untuk melakukan penanganan dengan pengangkatan maupun membersihkan material longsor yang menutup ruas jalan kabupaten Singengu-Pagar Gunung tersebut. (Munir Lubis).