WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Di tengah berita korupsi miliaran bahkan triliunan rupiah di beberapa daerah, dan kasus-kasus terkait kekuasaan belakangan ini, ada cerita miris di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (4/10/2023) penderita gizi buruk meninggal di hadapan orangtuanya tanpa adanya penanganan medis.
Beragam momen sedih mengiringi kepergian balita berumur 10 bulan itu tanpa adanya penanganan medis, hal itu terpantau saat jurnalis berkunjung ke rumah warga miskin itu, Selasa (3/10/2023) siang.
Erkan tinggal di jalan Abdul Malik Batang Gadis Vll, Kelurahan Sipolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, ia tampak hidup menderita bersama ayahnya Edi Sunardi (47) buruh serabutan, dan ibunya Nurma Yulianti (37) serta 4 saudaranya karena kemiskinan yang mendera keluarganya.
Setiap hari, Erkan hanya bisa tergolek lemas yang numpang tinggal sementara di rumah orang itu, tubuhnya kurus hanya tinggal kulit membalut tulang, balita berusia 10 bulan ini menatap sambil menagis seolah bercerita ke jurnalis betapa sakitnya bila kita tak punya apa-apa.
Karena masalah ekonomi keluarga dan minimnya perhatian pemerintah, Erkhan tak tertangani dengan baik. Sunardi ayah balita itu hanya seorang pekerja serabutan dan ibunya hanya ibu rumah tangga.
Momen haru sebelum Erkan meninggal, di hadapan jurnalis dan orangtuanya, Selasa (3/10/2023, dari tatapan matanya yang sayu seolah mengisyaratkan usianya tidak lama lagi, deraian air mata diiringi rintihan kesakitan Erkhan seolah memberi pesan kepada ayah dan ibunya untuk tetap bersabar dalam menghadapi kehidupan.
“Bapak dan ibu harus sabar, jangan menyalahkan siapa-siapa dengan apa yang telah terjadi pada kita, tuhan itu maha tau dan maha adil.
Erkhan juga menatapi wartawan yang menyambangi, tatapan itu seolah mengingatkan jangan pernah bosan memperhatikan warga miskin apalagi yang seperti saya penderita gizi buruk. “Perhatian mereka yang membutuhkan bantuan, jangan sampai seperti saya”
Ke esokan harinya, dikabarkan, Erkhan menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (4/10/2023) sekira pukul 06.00 Wib.
Menurut keterangan warga selama Erkhan menderita gizi buruk, balita itu tidak pernah mendapat perawatan dari medis, hingga Erkhan diketahui meninggal dunia selasa pagi.
“Wartawan senin siang berkunjung, malam hingga selasa Erkhan tidak mendapat perawatan apa-apa dari medis hingga dinyatakan meninggal dunia selasa pagi, seluruh anggota keluarganya menangis histeris, “ujar warga.
Dijelaskan, Kehidupan keluarga itu sungguh memprihatinkan, selain balitanya menderita gizi buruk, beberapa anaknya pun jarang masuk sekolah, hal itu terjadi karena masalah ekonomi keluarganya.
“Keluarga itu sering terancam makan, karena suaminya tak punya kerjaan tetap, akibat desakan kebutuhan makan, terkadang istrinya pun pergi keliling meminta belas kasihan warga, miris memang penderitaan keluarga itu, “ujarnya. (Has)