WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sebuah keluarga miskin yang terdiri dari enam orang yang bertahan hidup di rumah kecil di pinggiran kota Panyabungan, Rumah 2,5 x 3 meter itu tanpa listrik dan kamar tidur.
Rumah tak layak huni di Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal itu dihuni kepala keluarga Miskanna Lubis (34) dan istri Nila Sari (33) beserta ke 4 anak mereka, keluarga miskin ini berprofesi sebagai buruh tani.
Pantauan Wartamandailing, Jumat (20/10/2023) rumah kecil atap seng dinding dan lantai terbuat dari bambu yang sudah mulai lapuk dan renggang.
Di Bagian atap terdapat spanduk menutupi seng yang bocor, di pintu bagian atas terpampang sehelai handuk yang lusuh dibawah jemuran handuk itu ada seorang bocah penyandang disabilitas tunanetra (tak bisa melihat) memakai kaos warna merah sedang duduk bersila.
Masuk ke dalam rumah, tidak ada meja dan kursi untuk tamu, celah dinding bambu dihiasi cahaya tembus dari luar, sejumlah pakaian dan benda lain berserak tak beraturan.
Rumah yang ditempati bocah penyandang disabilitas tunanetra ini tidak memiliki kamar, rumah itu hanya satu ruangan kecil yang berlantai bambu dilapisi tikar tidak ada kasur.
Tidak ada jaringan listrik di rumah keluarga miskin ini, untuk penerangan mereka masih mengandalkan lampu dari bahan bakar minyak tanah.
“Bagaimana bisa pasang jaringan listrik dan bangun rumah, untuk menutupi makan sehari-hari keluarga pun cukup susah, “ujar Miskana.
Miskanna tinggal di rumah kecil bersama empat anak dan istri tercintanya, salah satu anaknya penyandang disabilitas (tunanetra) Zahra Tunjannah (8) belum pernah sekolah karena tidak ada biaya.
“Anak kami nomor satu dan adiknya sudah sekolah, sementara Zahra meskipun sudah 8 tahun belum sekolah karena kami tak punya biaya, “ucap Miskanna.
Terkait rumah yang ditempati keluarga yang kurang mampu ini, Miskanna mengaku sudah beberapa kali didatangi dan rumahnya di poto dan ceritanya diajukan untuk program bedah rumah.
“Beginilah keadaan kami, anak tak sekolah karena tak punya biaya, rumah entah sampai kapan seperti ini, ke depan dapat bantuan bedah rumah atau tidak, tapi untuk kartu (PKH) program keluarga harapan kami terdaftar, “pungkasnya. (Has)