WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sejumlah petani di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) keluhkan kelangkaan pupuk subsidi. Pupuk yang biasanya didapatkan di kios pengencer tersebut kini langka dan susah didapatkan, Senin (06/11/2023).
Diketahui, pupuk adalah salah satu pokok utama bagi tanaman agar pertumbuhannya bisa lebih bagus, oleh karena itu pupuk sangat lah penting bagi tanaman, namun, kelangkaan pupuk ini menjadi ironi bagi para petani, sebab ditenggarai akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan terancam gagal panen.
Seperti yang dikeluhkan Panggabean, seorang petani asal Desa Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan utara, Kabupaten Mandailing Natal.
“Tanaman padi ini seminggu lagi seharusnya sudah diberi pupuk, namun kini tidak ada pupuk subsidi, mau tidak mau dari pada padi saya tidak bagus pertumbuhannya, terpaksa membeli pupuk urea non subsidi yang terbilang mahal, pupuk urea non subsidi Rp 9000 perkilo, untuk sak 50 kg dibandrol dengan harga Rp 450.000, ”ungkapnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan sejumlah petani di daerah Kecamatan Panyabungan Barat. Saat ini petani di daerah tersebut juga mengeluhkan tidak tersedianya pupuk subsidi sehingga menghambat pertumbuhan tanaman padi, hal ini dapat mengancam pendapatan para petani.
Akibat susahnya pupuk tersebut, para petani yang sebelumnya sudah melakukan pola tanam terpaksa harus mengurangi takaran pupuk dari standard biasanya dan ini besar kemungkinan berimbas pada hasil panen nantinya.
Untuk itu, Awaludin berharap agar pemerintah dapat mengatasi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi bagi para petani yang terjadi saat ini.
“Harapan kami agar pemerintahan dapat mengatasi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi yang terjadi saat ini, supaya pupuk ini kembali mudah didapat, agar produktifitas padi bisa meningkat, “ujar Awaludin. (Edwin)