WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Ruas jalan kabupaten menuju Desa Pagar Gunung Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, sungguh memprihatinkan, sebab, sudah puluhan tahun lamanya rusak parah, sehingga sangat sulit dilalui masyarakat maupun kendaraan.
Keterangan diperoleh Jum’at (26-1-2024), jalan menuju desa itu terakhir dibangun saat Kecamatan Kotanopan masih merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Setelah itu, badan jalan ke desa itu sepertinya tidak pernah lagi disentuh pembangunan.
Akibatnya kondisi badan jalan dihiasi batu-batu berserakan, paritnya banyak yang tertutup dan dibeberapa titik terjadi longsor. Ruas jalan menuju desa Pagar Gunung panjangnya mencapai 12 kilometer, tapi sekitar lima kilometer diantaranya mengalami rusak parah.
Titik kerusakan terparah didapati di titik tanjakan sehabis Desa Simpang Tolang Julu. Kerusakan lainnya didapati di titik dari Desa Sibio-bio ke Pagar Gunung yang panjangnya diperkirakan sejauh lima kilometer. Selain hancur, di badan jalan didapati batu-batu berserakan dan dibeberapa titik terlihat air mengalir di badan jalan.
Kepala Desa Pagar Gunung Yusnan Daulay menyampaikan, parahnya jalan menuju desanya membuat masyarakat yang berkendara kesulitan melintas. Apalagi sebagian badan jalan tinggal tanah dan paritnya tidak terurus.
Menurutnya, kondisi itu membuat biaya transportasi ke Desa Pagar Gunung relatif mahal karena mencapai Rp 25.000. Kendaraan umum hanya masuk sekali sepekan ke desa kami yakni di hari Sabtu saat hari pekan di Pasar Kotanopan.
“Sulitnya kendaraan roda empat katanya, warga maupun anak sekolah yang mau ke Kotanopan harus naik sepeda motor. Yang paling menyulitkan, kalau ada warga yang sakit dan perlu di rujuk ke Puskesmas Kotanopan,” ucapnya.
Yusnan berharap Pemkab Madina segera memperbaiki badan jalan menuju Desa Pagar Gunung, terutama di titik terparah antara Desa Sibiobio- Pagar Gunung.
“Warga sudah lama mendambakan pembangunan jalan itu agar transportasi lancar dan warga mudah membawa hasil perkebunan dan pertaniannya ke Pasar Kotanopan,” ujarnya.
Terpisah Parsungkunan Lubis sebagai seorang tokoh masyarakat Kecamatan Kotanopan mengaku prihatin melihat kondisi jalan menuju Desa Pagar Gunung, karena telah lama tak tersentuh perbaikan dari dinas terkait atau pemerintah daerah.
“Kami baru berkunjung ke Desa Pagar Gunung seminggu yang lalu dengan mengendarai mobil dan sepeda motor. Saya prihatin melihat jalan menuju desa itu karena rusak parah dan sulit untuk dilintasi warga yang mengendarai kendaraan bermotor,” kata Parsungkunan di Pasar Kotanopan, Jum’at (26/1/ 2024).
Dikatakan, akses jalan yang ada di Pagar Gunung terlihat rusak parah, sehingga mengakibatkan warga yang mengendarai kendaraan bermotor sulit untuk melintas di jalan tersebut.
Mengingat kondisi cuaca yang akhir-akhir ini kerap turun hujan, Lokot khawatir dengan kondisi kerusakan jalan desa yang dilewati pengguna akan semakin parah lagi bila terus dibiarkan.
Kerusakan jalan, terutama jalan yang menjadi akses utama warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari itu, tentu saja jalan seperti itu akan sangat rentan terjadinya kecelakaan.
Untuk itu, Lokot berharap agar Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal meninjau jalan desa itu. Sebab jalan tersebut, warga butuh perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki.
Seperti diketahui, jalan menuju Pagar Gunung masuk dalam ruas jalan kabupaten Singengu- Batahan, melewati beberapa desa di wilayah rura Aek Singengu, mulai dari Desa Singengu, Sayurmaincat, Simpang Tolang Jae, Simpang Tolang Julu, Ujung Marisi dan desa paling ujung adalah Desa Batahan yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Pagar Gunung.
Saat musim penghujan, badan jalan menuju Pagar Gunung dibeberapa titik licin. Warga yang melintas harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan juga menanjak dan disisi kiri- kanan jalan terdapat jurang curam yang dalam. (Munir Lubis).