WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sekitar 75 orang warga Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengalami pusing, muntah-muntah dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Hal itu disebabkan oleh diduganya keluar H2S dari sumur (well test) area wellped 01 proyek panas bumi PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) Kamis (21/2/2024)
Bupati Madina H.M Ja’far Sukhairi Nasution saat menjenguk pasien di rumah sakit umum Panyabungan menyampaikan sangat menyayangkan kejadian ini sudah berulang kali terjadi, dan perlu kita ketahui bahwa pihak EBTKE ketika melakukan uji sumur di 01 berada di lokasi.
“Kita tidak tau apa ada kesalahan tehnik dalam kegiatan ini dan untuk korban sendiri ada 75 orang, 5 diantaranya adalah anak-anak, “ujar Bupati.
Lanjut Bupati, dari titik kegiatan ke sumur 01 ada sekitar 700 meter, jadi dalam kesempatan ini pihak-pihak yang terkait dalam uji sumur yang ada di kabupaten Mandailing Natal ada di lokasi ketika terjadi kejadian.
“Apa keracunan H2S, yah dikatakan seperti itulah, namun hal ini kita serahkan kepada pihak medis untuk memeriksa kondisi seluruh pasien, “ujarnya.
Dijelaskan, saat kejadian informasinya pihak EBTKE sendiri ada dilokasi ketika terjadi kejadian, artinya apa, ini pihak berwenang tentu tau apa layak tidaknya diuji sumur.
“Kini puluhan pasien warga Sibanggor tersebut saat ini sudah ditangani dengan baik oleh petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Rumah Sakit Umum Permata Madina, “ungkapnya.
fhoto : Diduga hirup H2S, Puluhan warga Sibanggor dirawat di RSUD Panyabungan.
Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh mengungkapkan begitu mendapat laporan kita dari pihak polres Madina membangi dua tim untuk di terjunkan ke lokasi satu tim ke rumah sakit untuk memastikan korban dan satu tim lagi ke lokasi PT SMGP.
“Untuk diketahui lokasi titik yang disampaikan sumur yang menimbulkan kerancuan, kita sebagai anggota polisi tidak bisa masuk yang bisa masuk ke lokasi pihak SMGP langsung karena mereka mempunyai alat pengaman khusus, “ujar Kapolres.
Ketika ditanya, Ujian untuk Kapolres baru, peristiwa ini sudah berulang kali terjadi, dan bagaimana untuk proses hukumnya?. Kapolres Madina menjelaskan untuk terkait proses hukum itu tahap ll yang pertama kita lakukan untuk besok adalah penganan dulu titik lokasi keracunan.
“Yang lebih dulu kita lakukan besok adalah penanganan lokasi, racun jangan sampai meluas karena ini akan berdampak pada masyarakat, “sebutnya.
Diperkirakan korban terus bertambah sebab terpantau mobil ambulans masih terus berdatangan dari arah PT SMGP Desa Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Merapi menuju rumah sakit umum Panyabungan.(Has)