WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga Desa Simandolam dan Muarapotan Kecamatan Kotanopan, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) untuk dapat mengalokasikan anggaran pengaspalan jalan menuju ke-dua desa yang berada di seberang batang gadis itu.
Harapan itu disampaikan warga dari dua desa di Pasar Kotanopan, Selasa (05/03/2024). “ Pembangunan infrastruktur jalan yang memadai sudah belasan tahun menjadi impian masyarakat di dua desa, tapi impian tersebut hingga kini tak kunjung terwujud, “ucap Imran salah seorang warga Desa Simandolam.
Imran bersama warga lainnya berharap Pemkab Madina peka akan kondisi jalan menuju kedua desa yang kian hari kian parah dan hancur kondisinya. Mereka terpaksa masih harus rela melintasi jalan kabupaten yang sangat memprihatinkan tersebut.
Setiap kali musim penghujan seperti sekarang ini praktis akses jalan satu-satunya menghubungkan dua desa menuju ibu kota kecamatan Pasar Kotanopan susah dilewati karena becek dan berlumpur bahkan berkubang akibat tak tersentuh program pembangunan dari pemerintah.
“Jalan ini sudah menahun tak kunjung diaspal dan sangat sedih sekali kami yang tinggal di sini. Kami berharap Pemkab Madina melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU/PR) memperhatikan kondisi jalan menuju desa kami,” ujarnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Akhir Lubis, selaku tokoh masyarakat Desa Muarapotan agar Pemkab Madina peka akan kondisi jalan yang sudah belasan tahun dikeluhkan masyarakat, karena sepanjang ruas jalan yang dilewati berlubang dan bebatuan serta berlumpur, sebagian jalan ditutupi semak dan material longsor.
Padahal selama ini kata Ketua Cabang Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Madina itu, masyarakat dari dua desa boleh dibilang cukup banyak sebagai pemasok sayuran dan hasil alam yang dipasarkan ke pasar Kotanopan.
Sudah sepantasnya Pemkab Madina dapat mendengar aspirasi warga, karena dengan diperbaikinya jalan ke kedua desa, otomatis ekonomi warga juga akan semakin meningkat.
“Kiranya keluh kesah kami ini ditanggapi Pemkab Madina, karena jalan lintas tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Kami minta Pemkab Madina agar dapat mengalokasikan anggaran untuk pengaspalan jalan kami di tahun ini maupun di tahun anggaran 2025 mendatang ini, “ujarnya.
Hasil penelusuran, badan jalan yang mengalami kerusakan parah hampir mencapai empat kilometer yakni mulai dari poros Desa Hutarimbaru-SM hingga wilayah Muara Pangkase sebagai persimpangan jalan menuju Simandolam dan Muarapotan.
Sementara dari Muara Pangkase menuju kedua desa, badan jalan kini sudah lumayan karena sudah di rabat beton melalui swadaya masyarakat ditambah kucuran dana anggaran dana desa.
Di badan jalan yang statusnya milik Pemkab Madina itu, bukan hanya berlubang, dibeberapa titik badan jalan terlihat hanya tersisa tanah dan bebatuan. Seperti yang didapati dikawasan tanjakan Simpang Aek Gambir, Adian Tanaon, Gonting Batu, Adian Napal, Aek Nabontar, Sampuran hingga Muara Pangkase.
Apalagi kalau musim hujan, itu lebih mengkhawatirkan. Karena banyak lubang yang tergenangi air dan sulit dilewati oleh warga, guru-guru yang mengajar di kedua desa bahkan puluhan anak sekolah yang setiap hari melintas menuju beberapa sekolah di sekitar ibu kota kecamatan Pasar Kotanopan.
Pada tahun anggaran 2022 lalu, Pemkab Madina melalui Dinas PU/PR melakukan perbaikan jalan menuju kedua desa dengan memakai cor beton. Ada empat titik atau tanjakan yang cukup parah diperbaiki dengan pengecoran agar mudah dilalui kendaraan yakni tanjakan terdapat di sekitar Banggua, Aek Gambir, Adian Tanaon dan Aek Nabara.
Sementara Kepala Desa Simandolam Ahmad Zubeir Lubis dan Kepala Desa Muarapotan Alpin yang dihubungi juga berharap agar kerusakan jalan menuju kedua desa segera ditangani oleh pemerintah, karena cukup menyulitkan masyarakat menuju ibu kota kecamatan.
“Kondisi jalan sudah cukup lama dikeluhkan masyarakat, karena di beberapa titik rusak parah. Apalagi geografis jalan menuju kedua desa berupa tanjakan dan turunan yang tentu saja jika musim penghujan kondisi jalan licin sangat berbahaya bagi pengguna jalan, ”terang Kepala Desa Simandolam Ahmad Zubeir Lubis.. (Munir Lubis).