WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sejumlah warga di Panyabungan, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) kecewa setelah membeli beras murah dari pasar murah yang digelar oleh Dinas ketahanan pangan (Ketapang) Kabupaten Mandailing Natal pada senin lalu.
Adanya beras menggumpal, berjamur dan berbau tidak sedap diketahui setelah di masak oleh keluarganya. Hal tersebut diungkapkan oleh warga Panyabungan III yang bernama Rudi kepada sejumlah awak media. Rabu (6/3/2024).
Diceritakan Rudi, pada senin (4/3/2024) lalu ia datang ke Pasar Murah di halaman Madina Square untuk membeli 2 karung beras ber merek SPHP ukuran 5 kilogram yang dihargai 51.500 rupiah per karungnya.
Lanjut kata Rudi, 2 hari setelah beras itu dibeli, ia dikejutkan dengan kualitas beras yang menggumpal, berjamur dan mengeluarkan bau tak sedap.
“Bagaimana ini, kok Ketapang Madina bisa menjual beras kualitasnya seperti ini, kalau bisa kami minta ganti rugi lah, kalau begini kualitasnya mana bisa kami konsumsi, “ucap Rudi.
Selain itu, kata Rudi ketika dimasak, beras tersebut juga tampaknya lain dan tak seperti beras pada umumnya. “Ketika dimasak pun rasanya lain, agak keras dia,” tambah Rudi.
Karena sudah terlanjur membeli beras yang sudah rusak. Rudi juga mengaku menyesal dan lebih baik membeli beras kiloan di warung daripada membeli beras yang dijual di Pasar Murah tersebut.
“Di atas berasnya terlihat bagus, namun di bagian tengah karungnya itu ada yang menggumpal dan berubah warna menjadi biru dan hijau serta berbau busuk,” ungkap Rudi.
Tak lupa, Rudi juga memohon kepada pemerintah Kabupaten Madina agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
“Kasihan masyarakat, di saat harga beras sedang melambung tinggi, ada juga yang jual beras seperti ini,” kesal Rudi.
Pasar murah Ketapang Madina, warga kecewa beras yang dijual ada berjamur, fhoto: Istimewa.
Terpisah, Kepala Dinas Ketapang Kabupaten Madina, Taupik Zulhandra Ritonga yang dikonfirmasi wartawan mengaku kerusakan pada beras murah yang dijual pada pasar murah terjadi lantaran terkena air hujan waktu pengantaran dari gudang menuju Pasar Murah.
“Kalau ada warga yang mengalami hal serupa, dimohon datang ke kantor Dinas Pertahanan Pangan Kabupaten Madina agar ditindak lanjuti,” ucap Taufik. (Tim)