WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Plafon Mesjid Agung Al Abror Padangsidimpuan roboh pada Rabu (6/3/2024) sebelum ba’da Ashar.
Padahal bangunan Mesjid yang menjadi salah satu ikon Kota Padangsidimpuan itu baru enam bulan diresmikan Walikota Padangsidimpuan.
Robohnya plafon Mesjid yang menelan biaya mencapai Rp 40 miliar ini sontak menjadi tontonan para jemaah hingga beredar rekaman video di sejumlah media sosial.
Terlihat sebidang plafon berbahan gypsum itu roboh dan kepingannya jatuh ke lantai Mesjid dan sejumlah jemaah melakukan pembersihan. Belum diketahui penyebab robohnya plafon Mesjid kebanggaan masyarakat kota Padangsidimpuan ini.
Beruntungnya tidak ada korban luka atas kejadian tersebut, namun akibatnya mengundang tanya tanya para jemaah yang berada di Mesjid pada saat itu.
“Saya kaget, tiba-tiba ada suara gemuruh, saya kira petir,” ungkap Hartati salah seorang jemaah yang mengaku baru saja pindah persis dari lokasi reruntuhan plafon.
Warga Kelurahan Ujung Padang yang beruntung tidak menjadi korban atas peristiwa tersebut mengatakan, semacam ada firasat untuk pindah dari tempat saat ia mengaji di bawah lokasi ambruknya plafon.
Menurut kesaksiaan jemaah lainnya menuturkan, peristiwa ambruknya plafon Masjid Agung Al-Abror ini sekura 15 menit sebelum adzan sholat Ashar. Ia pun menyesalkan kejadian tersebut.
“Pihak pemerintah kota Padangsidimpuan diminta segera menurunkan tim ahli untuk melakukan pengecekan bahagian bidang plafon lainnya yang dikhawatirkan juga ambruk nantinya,” ungkap jemaah lainnya.
Dari amatan sejumlah jemaah yang menyaksikan robohnya plafon Mesjid Agung Al Abror ini disinyalir adanya kelalaian dari pihak kontraktor dari segi penggunaan material yang dipasang.
“Apakah bahan yang digunakan tidak sesuai dengan yang dianggarkan, atau bisa jadi saat pemasangan plafon ada kelalaian dari pihak pekerjanya,” pungkas warga yang enggan ditulis namanya. (Tim)