WARTAMANDAILING.COM, Padang Lawas – Jaringan Mahasiswa Bersatu Tapanuli Bagian Selatan (JMB- Tabagsel) mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Padang Lawas (Palas) terkait BIMTEK Lokal maupun Keluar Kota pada hari Senin 24/6/2024.
Melalui aksi demonstrasi ini, Dewan pimpinan pusat Jaringan Mahasiswa Bersatu Tapanuli Selatan (DPP- JMB Tabagsel) menyatakan sikap bahwa bukan rahasia umum jika Dana Desa (DD) Tahun Anggaran mulai 2020 -2024 di Padang Lawas dikeruk dan dikuras dengan dalih melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepala desa, sampai hari ini minim manfaatnya bagi masyarakat terkesan menghambur-hamburkan uang demi kepentingan segelintir orang.
Kami melakukan aksi untuk mengungkap para pihak atau oknum mafia Bimtek mengingat terlalu banyak Bimtek lokal maupun bimtek Non Lokal, dengan artian dilaksanakan keluar kota yang dilaksanakan,’ kata koordinator aksi, Sukur Harahap bersama Koordinator Lapangan, Andri Harahap kepada media ini, Rabu 26/06/2024.
Dikalangan masyarakat Palas, kegiatan BIMTEK yang menghabiskan anggaran yang sangat fantastis dan banyak sekali cerita hingga ke lingkaran mahasiswa dan pemuda.,’ sambungnya.
Oleh sebab itu, kami dari JMB Tabagsel mencoba mengungkap Mafia Bimtek dan telah mengadakan diskusi dengan ahli menghitung asumsi kerugian negara yang diduga telah dinikmati oleh segelintir oknum, tegas Sukur Harahap Koordinator Aksi.
JMB menyatakan bahwa, Dinas Pemdes Padang Lawas harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan BIMTEK yang tidak memiliki dampak positif terhadap masyarakat. Karena memang minim ada manfaatnya buat masyarakat di desa, karena menurut massa JMB dana Bimtek lebih baik digunakan dananya untuk peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan di desa, dan kepentingan positif lainnya,’ katanya.
Kemudian, tambah Amrul Safi’i Harahap ketua JMB, pelaksanaan bimtek ini para kepala kepala desa, di bawah naungan APDEs Palas. yang kami duga sangat berperan besar dalam pelaksanaan BIMTEK, karena memang proses kemulusan kegiatan BIMTEK ini awalnya dari APDes yang bekerjasama dengan oknum oknum jahat penguras uang rakyat, lanjut mereka dengan nada kecewa.
Dalam Aksi tersebut kami menuntut empat poin yang kami anggap sangat penting, kata Amrul, diantaranya: meminta kepada kepala Dinas Pemdes Palas agar menyebutkan jumlah Bimtek lokal dan bimtek luar kota, lengkap dengan rincian anggarannya dan di sertai dengan bukti yang dapat di dipertanggungjawabkan, 2. Meminta kepada kepala Dinas Pemdes agar menghadirkan ketua APDes, Hamdani Daulay agar hadir saat unjuk rasa damai berlangsung,’ katanya.
Kemudian, kita meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH), Kapolres Padang Lawas agar membentuk Tim khusus untuk menyelidiki kegiatan Bimtek yang menurut kami sarat KKN, dan terakhir, kami dari JMB Tabagsel menegaskan tidak pernah berhenti bersuara, sampai mengetahui kebenaran dan mengungkap semua mafia mafia Bimtek serta oknum oknum yang meraup keuntungan dari dana desa untuk kepentingan pribadi,’ tegasnya.
Setelah orasi kata Amrul, kami diterima olah Nirwan Gunawan Harahap SE selaku Kabid Pemdes, mewakili Kadis M. Faisal Amrin Siregar dan mengatakan bahwa terkait Bimtek, itu adalah dilaksanakan oleh APDes Palas, mereka hanya mengetahui, namun untuk masalah lain, APDes yang tau menahu.
Kami kecewa Karena tanggapan dari dinas PMD tak memuaskan dan tak masuk akal, karena RAB desa tanpa ijin dan persetujuan Dinas PMD, semua takkan tertuang di RAB desa,,’ ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan, kami akan terus berjuang agar proses Bimtek ini terus dilakukan pemeriksaan kepada oknum pelaku Bimtek dalam dan luar daerah, karena sangat minim manfaatnya,,’ pungkasnya. (Wahyu. P Siregar)