WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Bocah laki-laki kelas V sekolah dasar (SD) warga kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, sebelumnya menghebohkan warga Natal dan dunia maya dalam dua hari belakangan ini. Anak itu diduga kesasar dan ditemukan warga di Desa Setia Karya, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara.
Cerita anak kesasar ini pun menggema di media sosial akun Facebook @Elpin Ardiansyah yang kemudiaan dikutip Wartamandailing, Minggu (30/6/2024) akun tersebut menceritakan seorang anak laki-laki diduga kesasar dan ditemukan di Desa Setia Karya, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Terpisah, Sekdes Desa Setia Karya Ishar Basri Batubara menceritakan anak tersebut ditemukan di depan rumah Saudara Zul di Desa Setia Karya, karena tidak ada yang mengenali dan sulit diajak komunikasi sehingga diputuskan untuk mengantarnya dan diserahkan ke Polsek Natal.
“Sejak semalam di Polsek, Anak itu mengaku bernama Rido Tamba, umur 11 tahun, alamat Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, “ujar Ishar Senin (1/7/2024)
Kemudian personil Polsek Natal melakukan komunikasi dengan anggota Polsek wilayah tempat tinggal Rido Tamba dan akhirnya Rido dapat berkomunikasi dengan ibunya Maria berkat bantuan Polisi setempat.
Selanjutnya, atas kesepakatan orang tua anak dan Pemerintah Desa Setia Karya dan pihak kecamatan serta Polsek Natal anak tersebut akhirnya diberangkatkan menuju kota Medan dengan menggunakan mobil travel. kesepakatan dengan supir travel, anak itu diantar langsung ke rumah orang tuanya di Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Informasi yang berhasil dihimpun dan digali dari anak yang tersesat itu, seperti dikutip dari akun Facebook @Vyn menurutnya bocah tersebut korban perundungan di sekolahnya, hal itu membuat ia pergi berangkat dari kota Medan dengan berjalan kaki selama 11 hari hingga tiba dan kesasar di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dituliskan, Stop Bullying!!
Sungguh cerita yang memilukan hati.
Adik ini (Rido Tamba) telah melakukan perjalanan yang sangat panjang di umurnya yang masih sangat muda ini, menurut keterangannya adik ini masih duduk dibangku sekolah dasar (kelas 5).
Rido Tamba telah melakukan perjalanan dari Medan ke Natal dengan berjalan kaki. yaaa.. berjalan kaki selama 11 hari lamanya?. Bayangkan anak seusianya berjalan kaki siang malam melintasi jalan raya sendirian.
Kisah pilunya terhenti karena Rido Tamba ditemukan orang-orang baik di kecamatan Natal. Dari cerita diatas Rido Tamba telah menempuh perjalanan 11 hari Medan-Natal kurang lebih sejauh 560 Km. Waktu tempuh naik angkutan normalnya bisa sampai 12 Jam perjalanan Medan-Madina jika menggunakan kendaraan.
Bermodalkan sepasang pakaian yang dikenakannya, tas yang selalu disandang beserta sendal yang kian menipis menemani langkah kakinya, ia melakukan perjalanan panjang tanpa arah dan tujuan ini dikarenakan ia sudah merasa lelah oleh perundungan (bullying) dari teman-teman sekolahnya.
Bocah kesasar di Madina, Rido Tamba (11) Warga Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Tadi malam, pada pemberhentiannya yang entah sudah ke berapa kali selama perjalanannya, di rumah seorang warga Desa Setia Karya (Zul), Rido ditanyai terkait kisah memilukan yang sedang dijalaninya ini.
Alhasil siang ini, dibantu oleh Pemerintah Desa Setia Karya dan Pemerintah Kecamatan Natal bersama-sama dengan Pihak Kepolisian Sektor Natal yang telah berupaya mencari alamat dan identitas orang tua dari Rido, Rido kini telah dipulangkan ke alamat asalnya Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Semoga kedepannya hal seperti ini tidak terulang lagi.. Stop Bullying!! “Tulis akun @Vyn. (Has)