WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Komunitas Barisan Penegak Kebenaran (BPK) Tapanuli Selatan Kembali Bangkit memberi kejutan meriah untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu dan Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe di Five and Co Padangsidimpuan, Rabu (31/7/2024) malam.
Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, genap berusia 60 tahun pada tanggal 31 Juli 2024.
Sedangkan Abdul Basith Dalimunthe, politisi muda yag juga Ketua DPC Partai Gerindra Tapsel, genap berusia 38 tahun pada tanggal 29 Juli 2024.
Pada saat bersamaan, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution bersama Danyon 123/RW Letkol Inf. Anhar Agil Gunawan, hadir tiba-tiba memberi kejutan dengan membawa kue ulang tahun.
Do’a-do’a terbaik untuk Gus Irawan Pasaribu dan Abdul Basith Dalimunthe mengalir deras. Semua yang berhadir menyalami mereka berdua sembari memberi ucapan selamat.
Suasana gembira berubah sedikit terkesima ketika pendiri Yayasan Haji Hasan Pinanyungan diwakili Hj. Lisliwati Pasaribu datang membawa indahan upa-upa dan menyampaikan kata-kata harapan terbaik kepada Gus Irawan.
Perempuan satu-satunya dari tujuh bersaudara buah cinta almarhum H. Hasan Pinayungan Pasaribu dengan almarhumah Hj. Alimah Pakpahan itu bermunajat do’a. Semoga cita-cita Gus Irawan ke depan dikabulkan dan diberkahi Allah SWT.
Bergema
Suasana semakin hening ketika Gus Irawan didampingi abangnya H. Syahrul M. Pasaribu Bupati Tapsel dua periode, secara bergantian menyanyikan lagu Batak berjudul Anakkon Hi Do Hamoraon Di Au (Anakku Kebanggan Buatku-red) dan Lupa Do Ho (Kau Lupa-red).
Seluruh yang berhadir tampak larut mengikuti lirik demi lirik kedua lagu tersebut. Apalagi dua abang dan adik ini menyanyikannya dengan penuh penghayatan dan suara sedikit berat.
Untuk diketahui, lagu Anakkon Hi Do Hamoraon Di Au menggambarkan bagaimana perjuangan orangtua agar anaknya mencapai kesuksesan dan kejayaan.
Si orangtua rela berjuang keras dan rugi dalam segala hal, demi menjadikan anaknya orang berhasil dan membanggakan. Naik ke bukit dan turun ke lembah di tengah panas dan siraman hujan, tak pernah ia hiraukan demi kesuksesan anaknya.
Kemudian lagu berjudul Lupa Do Ho juga mengisahkan bagaimana beratnya perjuangan orangtua agar anaknya menjadi orang yang sukses dan berhasil.
Namun, setelah kesuksesan itu tercapai, nyatanya perilaku si anak sangat mengecewakan. Di tengah keberhasilan dan ketersiaran namanya dimana-mana, si anak lupa kepada sejarah asal muasalnya menjadi orang yang terkenal.
Kekecewaan dan kepedihan perjuangan orangtua kepada anaknya itulah yang dituangkan menjadi sebuah lagu berjudul Lupa Do Ho.
Lagu ini pula yang ditembangkan Syahrul Pasaribu dan Gus Irawan secara bergantian. Semua hadirin tertegun, seolah ada sebuah kisah nyata yang memiliki kesamaan cerita dengan lagu yang dinyanyikan dua Pasaribu bersaudara tersebut.
Namun diakhir penampilan, Syahrul dan Gus Irawan menyanyikan lagu Batak berjudul Boasa Ikkon Pajuppang (kenapa harus berjumpa-red) yang pada akhir liriknya mereka ubah dengan “bukan salahku dan bukan salahmu”.
Acara cukup bersahaja, penuh rasa kekeluargaan dengan dihadiri seratusan orang ini terlihat Irmansyah Siregar dan Edison Rambe dari Komisi A DPRD Tapsel, Rawi Ritonga dari Komunitas Bagus, Ketua MPC Pemuda Pancasila Rocky A.P Gultom, Ketua GRIB Jaya Tapsel Eddy Arryanto Hasibuan, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat lainnya. (r)