Ibu dan Bayi Tertahan di RS Sudah Bisa Pulang, Biaya Ditebus Harun-Ihcwan

H. Ihcwan Husein Nasution calon Wakil Bupati Madina nomor urut 1 menebus biaya persalinan ibu dan bayi yang tertahan di rumah sakit, fhoto : Wartamandailing.
H. Ihcwan Husein Nasution calon Wakil Bupati Madina nomor urut 1 menebus biaya persalinan ibu dan bayi yang tertahan di rumah sakit, fhoto : Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Peduli warga miskin, Harun – Ihcwan calon Bupati Madina nomor urut 1 menebus ibu dan bayi salah seorang warga asal Kelurahan Tapus yang tertahan di Rumah Sakit Umum Permata Madina karena tidak punya uang untuk membayar biaya persalinan.

H. Ihcwan Husein Nasution calon Wakil Bupati Madina nomor urut 1 menyampaikan, kesehatan merupakan salah satu urusan yang wajib dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk itu kita harus saling peduli.

“Saya mendapat informasi seorang ibu tertahan di rumah sakit karena tak bisa melunasi biaya, untuk itu kita bantu dan tebus biayanya, “katanya saat menyambangi keluarga miskin itu di RS Permata Madina, Rabu (2/10/2024).

Alhamdulillah, Kata Ihcwan ibu dan bayi itu sehat, semua biaya persalinan keluarga kurang mampu tersebut di rumah sakit ini telah kita selesaikan dan mereka sudah bisa pulang.

“Tak punya biaya persalinan, ibu dan bayi tertahan karena tak bisa melunasi, jika Harun_Ihcwan terpilih menjadi Bupati Madina, hal seperti ini akan kami benahi, tidak boleh ada cerita warga miskin tertahan di Rumah sakit karena tak bisa melunasi biaya operasi, “ujar Ihcwan.

Dismar Efendi (45) merupakan warga kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, menceritakan ia dan istri tiba di rumah sakit pada senin, (23/9/2024) di rumah sakit istrinya pun melahirkan bayi laki-laki dengan cara operasi caesar.

“Kamis 26/9/2024) seharusnya kami sudah bisa pulang, tapi karena BPJS bermasalah akhirnya tertunda, lalu pihak rumah sakit memberikan waktu hingga Senin (30/9/2024) namun nyatanya tidak aktif juga, “ungkapnya.

Read More

Lanjut, kata Dismar Efendi, sebelum biaya administrasi diselesaikan kami tidak bisa pulang, karena tak punya biaya akhirnya kami tertahan disini sampai sepuluh hari lamanya.

“Biaya persalinan sekitar 12 juta itu kini telah dibayarkan oleh para dermawan, kini kami sudah bisa pulang, terimakasih pak Harun-Ihcwan, semoga bapak sehat dan sukses selalu, “ujarnya sembari diaminkan istrinya dengan penuh rasa haru.

Ketika ditanya, siapa nama bayi laki-laki ini?. Dismar Efendi sebelumnya mengucapkan syukur pada ilahi atas kelahiran anak ke tiganya dan terimakasih kepada bapak Harun-Ihcwan.

“Bantuan dermawan ini rezeki yang tidak disangka-sangka, untuk anak ke tiga saya ini saya beri nama Harun Ichwan, “ucapnya.

Sebelumnya, seorang ibu dan bayinya tertahan di rumah sakit karena tak bisa melunasi biaya operasi caesar. Perempuan bernama Nur Habibah (33) tak bisa pulang dari rumah sakit permata madina.

Nur Habibah merupakan warga kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, ia masih berada di rumah sakit bersama bayi laki-laki yang dilahirkannya pada (23/9/2024)

“Ini sudah masuk hari ke sepuluh, tidak bisa pulang karena biayanya tak bisa kami lunasi, “ujarnya kepada awak media, Rabu (2/10/2024)

Nur Habibah menerangkan, seharusnya tiga hari setelah operasi kami sudah pulang, namun, hingga saat ini, dia masih tertahan di rumah sakit karena belum bisa melunasi biaya administrasi.

“Biaya persalinannya sekitar 12 juta, sementara kami tak punya uang. Saya pasien umum, BPJS nunggak, surat keterangan miskin dari desa sudah ada, “ujarnya.

Sementara, suami pasien, Dismar Efendi (45) mengatakan, saat berangkat dari kampung mereka menggunakan ambulans dan di dampingi bidan ke Rumah Sakit Permata Madina untuk menjalani operasi caesar.

“Akhirnya tanggal 23 September 2024 anak laki-laki kami lahir dengan selamat, tapi kini kami tertahan sudah sepuluh hari karena tak punya uang untuk membayar biaya operasi, “ungkapnya.

Menurutnya, pasca melahirkan, sejak hari itu mereka tertahan, dan untuk melewati itu mereka kebingungan bagaimana untuk menutupi biaya dan memenuhi kebutuhan makan selama tertahan di rumah sakit.

“Saya hanya petani, memang kami sudah punya surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, BPJS istri saya nunggak, “ujarnya.

“Kami tidak tau lagi mau mengadu dan minta tolong kepada siapa, kami tak punya uang untuk membayar biaya sebesar itu, “ujar keluarga yang kurang mampu ini.

H. Ihcwan Husein Nasution menjenguk pasien tertahan di rumah sakit.

Diketahui, pihak keluarga dan sejumlah rekan wartawan sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak rumah sakit untuk mencari solusi terkait ibu dan bayinya yang sudah sembilan hari di rumah sakit tersebut.

Sesuai dengan surat perjanjian, tagihan bayaran pasien sekitar 16 juta, namun pasien minta keringanan, dan akhirnya pihak rumah sakit bantu keringanan dengan total biaya yang harus dibayar pasien Rp 11.884.076. (Has)