Warga Tantom Angkola Siap BAGUSI Tapsel dan Tolak Lanjutkan SiLPA

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan
Ratusan warga Tano Tombangan Angkola menyatakan siap membagusi Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan Paslon BAGUSI (Bersama Gus dan Syahbuddin).

Pernyataan itu disampaikan warga Tantom Angkola, Tapsel, usai dikukuhkan sebagai Tim Pemenangan BAGUSI, di aula Istana Hasadaon Kota Tua, Rabu (2/10/2024).

“Kami rasakan betul kalau Tapsel di tiga tahun terakhir mengalami perlambatan pembangunan. Ini mungkin dampak dari SiLPA yang selalu membengkak,” kata Boru Sianturi, di sela pengukuhan tim tersebut.

Ia mengaku, nama SiLPA atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, kini begitu familiar di telinganya, sebab angka SiLPA Tapsel di tiga tahun belakangan selalu menyentuh angka seratus hingga tiga ratusan miliar.

“Saya mengikuti informasi bahwa angka SiLPA Tapsel di kepemimpinan bupati saat ini selalu membengkak. Padahal, kalau itu digunakan untuk pembangunan, tentunya akan dapat dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Boru Sianturi juga menyinggung lemahnya perhatian pemerintah kabupaten terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi di Tantom Angkola yang mayoritas pe.nduduknya menggantungkan kehidupan dari hasil tani.

“Pak Gus dan Pak Syahbuddin, kami tolak lanjutkan SiLPA dan siap bersama bapak berdua membagusi Tapsel. Tolong juga perhatikan kehidupan dan kebutuhan para petani,” pintanya diamini warga lainnya.

Read More

Lain hal pula tapi senada dengan kerisauan yang diungkapkan Edison Rambe kepada Paslon BAGUSI nomor urut satu (No. 1) itu. Ia menyuarakan agar wilayah Tapsel paling utamanya di Tantom Angkola bisa dijaga.

“Kami juga mendengar kalau wilayah Tapsel berkurang sekitar 15.755 Ha, bergeser dan masuk ke dalam peta Taput, Tapteng dan Madina. Wilayah yang bergeser itu katanya juga ada dari Tantom Angkola,” ujarnya.

Edison menyayangkan ketidakmampuan Pemkab Tapsel dalam menjaga kedaulatan wilayahnya. Sehingga, menurutnya, hal ini menjadi salah satu ‘PR’ (pekerjaan rumah) bagi Paslon Bagusi jika terpilih nantinya.

“Kami, Tim Pemenangan BAGUSI Tantom Angkola, akan betul-betul berjuang dengan segala daya dan upaya untuk kemenangan Paslon BAGUSI No. 1 agar Tapsel kembali bangkit” pekik Edison diikuti warga lainnya.

Sementara itu, mantan Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M. Pasaribu yang juga hadir di acara pengukuhan tersebut akui apa yang diaspirasikan ratusan warga itu hampir sama dengan kecamatan lainnya.

“Mayoritas masyarakat di 15 kecamatan di Tapsel yang saya datangi, keluhan tentang terjadinya perlambatan pembangunan di tiga tahun terakhir selalu diungkapkan ke saya,” jelasnya sembari mengaku prihatin.

Keluh kesah dan banyaknya aduan warga Tapsel ini yang kemudian membawa pihak Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP) sampai pada kesimpulan, harus ada utusan keluarga besar YHHP menjawab semua itu.

Pada akhirnya, melalui musyawarah YHHP dihadiri segenap keluarga besar (mewakili) dari keturunan Alm. H. Hasan Pinayungan, maka diputuskan Gus Irawan harus turun membenahi kampung halaman, Tapsel.

“Tentu, kami dan kita semua sayang dengan Tapsel tempat kita lahir dan tumbuh besar. Bona Pasogit (kampung halaman) kita ini tak boleh mundur apalagi terpuruk karena kepemimpinan yang lemah,” tegas Syahrul.

Ia lantas mendorong Paslon BAGUSI untuk bisa mengatasi beragam persoalan Tapsel ke depan ini. Mulai dari soal SiLPA yang tiga tahun terakhir selalu tembus ratusan miliar, luas wilayah, dan beragam persoalan lain yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Pantas rasanya kalau uang Pemkab Tapsel yang dibiarkan menganggur (SiLPA) di Bank itu menjadi momok terhadap perlambatan pembangunan. Tapi anehnya, pemkab nya kenapa mengalaskan perlambatan terjadi karena adanya pandemi ya,” tanya Syahrul.

Namun apa pun alasan pemimpin Tapsel saat ini, menurut Syahrul yang diketahui sukses memindahkan serta membangun puluhan kantor pemerintahan Pemkab Tapsel ketika itu, ia nilai sebagai jawaban atau pembelaan karena minim kemampuan.

“Saya tidak dalam kapasitas mendegradasi kepemimpinan Tapsel saat ini. Akan tetapi ini sebuah fakta dan realita yang tidak bisa kita tutup-tutupi. Tapsel dengan semua sumber dayanya, ke depan ini harus dipimpin oleh figur yang mumpuni,” ungkap Syahrul.

Karena itu, melalui momentum Pilkada 27 November mendatang, katanya, masyarakat Tapsel harus benar-benar cerdas memilah dan memilih, mana calon pemimpin Tapsel yang punya jam terbang tinggi dan jaringan yang luas untuk membuat Tapsel unggul.

“Mari kita jadikan Pilkada 2024 ini menjadi sarana membangun kembali peradaban Tapsel agar tidak semakin mundur. Kita satukan hati untuk Tapsel kembali bangkit,” pesan Sekretaris Wantim Golkar Sumut itu.

Menjawab itu, calon Bupati Tapsel No. 1, Gus Irawan Pasaribu menyatakan dengan segala upaya dan kemampuan yang dia miliki, akan mewujudkan Tapsel kembali bangkit, seperti harapan segenap warga.

“Pulang dan turun ke Tapsel memang jadi panggilan hati bagi saya, di tengah begitu banyak harapan masyarakat dan termasuk keluarga besar sekaligus Partai Gerindra yang memberi penugasan,” terang Gus.

Menurutnya, kalau bukan keterpanggilan hati membenahi kampung halaman itu, seharusnya 1 Oktober kemarin, Gus ikut hadiri pelantikan di Jakarta, untuk diambil sumpah jabatan sebagai Anggota DPR RI.

“Seharusnya kemarin itu saya mengikuti pelantikan untuk menjabat kembali sebagai Anggota DPR RI untuk periode ketiga. Demi memenuhi harapan warga dan Tapsel, saya lepas dan tinggalkan jabatan itu,” ujarnya.

Sehingga, ungkap Gus, salah besar kalau kemudian ada segelintir orang menyebut, bahwa majunya dirinya menjadi calon Bupati Tapsel hanya bersifat settingan atau bahkan drama, karena mengingat rivalnya di Pilkada Tapsel tiada lain masih kerabatnya.

“Ada cerita saya dengar, bahwa saya maju di Pilkada Tapsel ini hanya drakoran! Saya bilang, isu apalagi ini? Saya sudah mundur dari DPR RI, maju menjadi calon Bupati, tapi masih dibilang drakor,” ujarnya merasa geli.

Gus Irawan pun menyikapi terpaan isu demi isu yang dihembuskan dari orang yang tidak bertanggungjawab itu sebagai nutrisi untuk penyemangat, dalam mewujudkan motto ‘Tapsel Kembali Bangkit’ menjadi juara.

Ia juga mengaku sudah menyusun konsep pembangunan Tapsel ke depan dan sudah dituangkan ke visi dan misi Paslon BAGUSI. Dan dirasa visi misi tersebut bisa menjadi solusi kongkrit dalam kemajuan Tapsel.

“Adapun visi Paslon BAGUSI ialah “Tapsel yang Maju dan Berkarakter Unggul, Sehat, Cerdas, dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045,” papar Gus Irawan.

Ia menambahkan, untuk misi disebut Panca Cita, yakni. Pertama: Perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, listrik desa (jaringan PLN) dan jaringan telekomunikasi.

Kedua: Peningkatkan pendapatan masyarakat di semua sektor terutama pertanian, UMKM/Koperasi, dan Pariwisata. Ketiga: Penciptaan kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat dan cerdas. Keempat: Reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Kelima: Perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukiman yang asri dan berkelanjutan

“Kelima poin Panca Cita ini, yang Insha Allah jika kita terpilih nanti, akan menjadi landasan kita dalam memimpin sekaligus memberhasilkan pembangunan Tapsel,” imbuh mantan Dirut PT. Bank Sumut itu.

Terakhir, Gus berterimakasih atas komitmen yang sudah diutarakan masyarakat Tantom Angkola untuk bersama-sama membagusi Tapsel dengan Paslon BAGUSI nomor satu.

Sedangkan Jafar Syahbuddin Ritonga, calon Wakil Bupati Tapel, berjanji dirinya bersama Gus Irawan akan membawa Tapsel ke arah yang jauh lebih baik. Menjadikan jabatan itu nanti sebagai pengabdian bernilai ibadah.

“Saya pastikan siap selalu dampingi setiap derap langkah Tulang Gus untuk bagaimana Tapsel yang sama-sama kita cintai ini dapat unggul tetapi berkarakter di semua lini,” tegas Ketua Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir)d itu. (r)

Related posts