WARTAMANDAILING.COM, Padang Lawas – Nasib tragis dialami seorang warga lingkungan Vl, Kelurahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas.
Pria bernama Muksin Ali Nasution (51) saat memperbaiki pipa terjatuh ke dalam sumur sedalam 9 meter di rumah Elvina Sitompul, Minggu (20/10/2024) sekira pukul 10.00 WIB. Dari informasi teman korban Dolok Pulungan, Muksin Ali Nasution sedang memperbaiki sumur milik Elvina Sitompul.
Informasi yang dihimpun dari beberapa saksi, Dolok Pulungan (45) teman korban, Elvina Sitompul (50) pemilik sumur bor, Nurjannah Hasibuan (48) mengatakan awal kejadian.
Kata saksi, pada 18 Oktober 2024 sekira pukul 14.00 WIB atas permintaan Elvina Sitompul pemilik bangunan rumah untuk memperbaiki pipa air yang berada di galian sumur kedalaman 9 M di samping rumah baru siap di bangun milik Elvina Sitompul dikarenakan airnya tidak dapat mengalir.
Sebelum melakukan pekerjaan di dalam galian sumur ada seekor ular kobra, karena tidak dapat mengusir ataupun membunuh ular kobra tersebut, kemudian korban mengambil minyak pertalite sebanyak satu botol dan menuangkannya kedalam sumur lalu dibakar, dan lubang sumur ditutup dengan seng dan dibiarkan sampai tiga
hari dengan tujuan agar ular tersebut mati.
Pada hari minggu 20 Oktober 2024 sekira pukul 10.00 WIB korban bersama dengan Dolok Pulungan kembali bekerja, dan melihat kedalam sumur ular kobra tersebut sudah mati dan mulai membusuk, namun masih ada bau minyak pertalite.
Sekira pukul 13.00 WIB korban bersama dengan Dolok Pulungan kembali bekerja dengan memperbaiki pipa yang berada di dalam galian sumur dengan mengangkatnya ke atas setelah itu Dolok Pulungan mempergunakan anak tangga turun ke bawah galian sumur, namun hanya setengah jalan tidak mampu meneruskan dikarenakan uap dari minyak pertalite masih menyengat mengganggu pernapasan.
Kemudian korban dengan mempergunakan anak tangga turun ke bawah galian sumur sampai kebawah dan saudara Dolok Pulungan menurunkan timba pakai tali, korban memasukkan ular kobra yang sudah mati kedalam timba. Dolok Pulungan mengangkatnya keatas, dan lalu ular kobra tersebut dibuang.
Kemudian Dolok Pulungan menyuruh korban untuk menaik ke atas melalui anak tangga namun hanya beberapa menit naik, korban jatuh ke dalam galian sumur, lalu Dolok meminta bantuan kepada Elvina Sitompul.
Elvina Sitompul menghubungi petugas BPBD bersama dengan mobil damkar, setelah datang, petugas BPBD ingin membantu mempergunakan tali turun ke bawah untuk membantu korban, namun baru beberapa meter tak sanggup turun karena terasa uap dari minyak pertalite yang menyengat.
Menjelang Maghrib, Martua Nasution turun dengan menggunakan tangga dan memakai oksigen dari RSUD Sibuhuan untuk membantu pernapasan, mengikatkan tali ke badannya untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan, agar cepat dapat di tarik dan terselamatkan.
Namun hal itupun tak berhasil untuk mengangkat korban Muhklis dari dalam sumur, karena baru beberapa menit setelah sampai ke bawah, Martua memberikan aba aba agar dirinya di angkat dengan tali yang di ikat ke badannya, hampir saja ia pun ikut korban dan di larikan ke rumah sakit.
Jasat Mukhsin dapat di evakuasi setelah 3 jam lebih dari dalam sumur pukul 19.30 wib, setelah menggunakan alat stik PLN mengikat badan korban dengan tali dan setelah itu di tarik bersama sama keatas oleh warga, kepolisian, Koramil, petugas BPBD dan petugas PLN.
Selanjutnya jasat korban di larikan ke RSUD Sibuhuan untuk di lakukan pemeriksaan medis (visum) dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kejanggalan, murni adalah kecelakaan kerja dan pihak keluarga tidak bersedia dilakukan otopsi dan bersedia membuat pernyataan di atas meterai bahwa tidak keberatan kepada pihak manapun.
Meninggalnya Mukhsin dibenarkan Kapolres Padang Lawas AKBP Diari Astetika Sik melalui Kasatreskrim, AKP Raden Saleh Harahap SH ketika di konfirmasi awak media.
“Kita mendapatkan informasi dari Buhori Siregar warga lingkungan VI adanya orang yang meninggal dunia pada saat memperbaiki pipa saluran air didalam galian sumur, yang berada di samping bangunan rumah baru di Jalan GOR Palas Bercahaya, Lingkungan VI, “ujarnya. (Wahyu)