Musdes Desa Pasar VI Natal Diwarnai Lempar Kursi, Warga Minta Kades Diberhentikan

Pelaksanaan Musdes tahun 2025 di Desa Pasar Vl Natal diwarnai lempar kursi, fhoto : Tangkapan layar.
Pelaksanaan Musdes tahun 2025 di Desa Pasar Vl Natal diwarnai lempar kursi, fhoto : Tangkapan layar.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Pelaksanaan Musyawarah Desa (Musdes) Tahun Anggaran 2025 di Desa Pasar VI Natal, Kecamatan Natal sempat diwarnai lempar kursi oleh warga Minggu (01/6/2025) suasana ricuh dan memanas sehingga masyarakat memilih untuk meninggalkan ruangan MDTA.

Diketahui sebelumnya warga kecewa dengan sikap kepemimpinan pemerintahan desa yang dinilai telah menyalahgunakan anggaran tahun 2024 lalu.

Berdasarkan rekaman video yang dikirim warga kepada wartawan terlihat suasana Musdes diruangan MDTA pasar VI mengalami keributan yang tak terbendung.

Dalam video, terdengar sejumlah warga menolak dilanjutkan Musdes sebelum Kepala Desa (Kades) pasar VI ‘Muhammad Syafii diberhentikan dari jabatannya karena dinilai telah menyalahgunakan anggaran dana desa.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasar VI Natal ‘Aspin, SH mengatakan bahwa Musdes 2025 sudah merupakan kesekian kalinya diadakan, namun masyarakat tetap menolak dan menyatakan Musdes akan terlaksana jika Kades diberhentikan.

“Kegiatan Musdes tahun 2025 di Desa Pasar VI sudah sesuai prosedur, dan ini sudah kesekian kalinya diadakan, namun tetap ditolak oleh warga sebelum Kades terlebih dahulu diberhentikan”,ungkap Aspin melalui pesan Whatsap, Minggu (01/06/25).

Hal ini sudah selayaknya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal khususnya Bupati dan Dinas PMD Madina agar tidak terlalu memaksakan warga untuk melaksanakan Musdes 2025 jika itu masih bertentangan dengan kehendak masyarakat yang merasa kecewa atas kepemimpinan Pemerintahan Desa Pasar Vl Natal.

Bacaan Lainnya

Menurut warga yang berhasil dikonfirmasi mengatakan, setelah ricuh dan musdes bubar seketika. Kemudian terlihat Kepala Desa Pasar VI meminta beberapa orang pihaknya (yang diduga mendapatkan keuntungan secara pribadi) untuk berangkat ke Kecamatan untuk melaksanakan Musdes di Kecamatan.

Warga yang sampai saat ini masih berkumpul di Desa dan terus Stanbay. Sebab informasi yang diperoleh jika Musdes tersebut tetap dilaksanakan di Kecamatan atas izin dari Pihak Kecamatan, maka dikhawatirkan akan terjadi indikasi keributan yang lebih besar lagi.

“Warga masih terus berkumpul sampai saat ini di Desa bang, karena pantauan kami si Kades sudah mengajak beberapa orang dari pihaknya berangkat ke Kecamatan untuk dilaksanakan Musdes disana, jika Pihak Kecamatan mengijinkan hal itu, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keributan yang lebih besar di desa, “sebut salah satu warga lewat sambungan telepon.

Masyarakat Desa Pasar VI meminta Kepala Desa ‘Muhammad Syafii mengundurkan diri dari jabatannya agar desa tetap aman dan program pembangunan di Desa bisa dapat berjalan dengan baik.

Sementara demi menjaga keamanan dan kondusifitas di Desa, BPD mengambil sikap tegas untuk sementara membatalkan Musdes RKPDes dan warga pun membubarkan diri dari lokasi pelaksanaan Musdes.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Kabupaten Mandailing Natal ‘Irsal Pariadi, S.STP saat dimintai tanggapan perihal kericuhan yang terjadi di Desa Pasar VI Natal menyebutkan bahwa jika tetap seperti ini tidak ada solusi lagi untuk mendudukkan persoalan yang terjadi, maka resikonya akan berdampak luas kepada desa karena kegiatan dan program desa tidak akan berjalan dan Dana Desa tahun 2025 tidak akan tersalurkan.

“Resikonya kegiatan desa tidak akan ada yang jalan, dan tidak ada yang cair, kalau masyarakat yang menolak melalui BPD, berarti masyarakat sudah tau resikonya dana desa akan gagal salur”, sebut Irsal melalui pesan singkat WhatsAp.

Sedangkan Ketua BPD ‘Aspin, SH melalu sambungan selulernya mengatakan sudah siap dengan segala konsekuensi dan resiko yang ditimbulkan dengan penolakan Musdes tahun anggaran 2025.

“Kami dari BPD sudah siap menerima segala resiko yang ada, karena ini adalah keluhan dari warga saya yang harus kami tindaklanjuti segera, maka tentunya kami sudah siap dengan resiko yang ada”, pungkas Aspin. (Has)