Tapsel Siapkan Langkah Berani: TPP Dipangkas 50% Demi APBD Sehat dan Layanan Publik Optimal

WARTAMANDAILING.COM, Medan – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Gus Irawan Pasaribu, mengambil langkah berani dengan memastikan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) hingga 50% mulai tahun depan.

Keputusan ini diambil sebagai upaya mengembalikan postur ideal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD).

Dalam wawancara khusus di QS Futsal Medan, Sabtu (18/10/2025), Gus Irawan menjelaskan bahwa pemotongan TPP ini terpaksa dilakukan akibat pemotongan transfer keuangan pusat ke daerah sebesar Rp255 miliar serta demi menjaga kesehatan fiskal daerah.

“Besaran persentase-nya sudah di kepala saya. Akan mencapai 50 persen,” tegasnya.

Menurut UU HKPD, idealnya belanja pegawai tidak boleh lebih dari 30% dari total APBD. Namun, di Tapsel, porsi belanja pegawai terus meningkat dari 27% saat UU disahkan menjadi 53% pada tahun 2025.

“Kalau belanja pegawai sudah di atas 50 persen, daerah itu sudah tidak sehat. Bangkrut sudah,” ujar Gus Irawan.

Bupati menolak Tapsel disebut sebagai daerah bangkrut dan menekankan pentingnya mengurangi belanja pegawai.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada acara lain karena yang paling besar bobotnya dalam belanja itu adalah belanja operasional dan belanja pegawai,” jelasnya.

Pemotongan TPP menjadi solusi paling realistis karena gaji pokok dan tunjangan jabatan tidak dapat dikurangi. Gus Irawan menyadari bahwa langkah ini mungkin mempengaruhi kinerja pegawai, namun ia mengingatkan bahwa ASN adalah abdi negara yang harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

“APBD itu kan uang rakyat masa mau kita habiskan sendiri. ASN juga harus faham bahwa tugas mereka sebenarnya melayani masyarakat,” katanya.

Selain pemangkasan TPP, Gus Irawan juga berupaya meningkatkan pendapatan daerah dengan memaksimalkan potensi yang ada. Ia mencontohkan pengembangan lapangan mini soccer, Menara Pandang, dan kebun raya sebagai objek wisata.

Selain itu, optimalisasi guest house milik Pemkab Tapsel dengan sistem pembayaran QRIS juga menunjukkan hasil positif.

Gus Irawan juga aktif berkomunikasi dengan berbagai kementerian di pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran pembangunan. Ia berharap, dengan upaya ini, Tapsel dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, yang menjadi fokus utama pembangunan.

“Ke depan, disamping pelayanan dasar, ada dua sektor yang kita fokus dan mandatori. Yaitu pendidikan dan kesehatan,” pungkasnya. (r)

Contoh Gambar di HTML

Pos terkait