KEHANCURAN lingkungan di Kabupaten Mandailing Natal kian mengkhawatirkan. Di berbagai titik, terutama wilayah hulu sungai dan perbukitan, aktivitas tambang emas ilegal berlangsung tanpa kendali. Sungai-sungai yang dulunya jernih kini berubah keruh, lahan pertanian rusak, dan ekosistem air terganggu. Namun yang paling menyesakkan, semua ini seolah terjadi di depan mata aparat tanpa tindakan tegas.
Tambang ilegal bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga kejahatan terhadap lingkungan dan masa depan generasi. Pembiaran yang terus berlangsung menandakan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. Aparat dan pemerintah daerah tidak boleh lagi menutup mata dengan alasan kompleksitas sosial atau ekonomi, karena dampak kerusakannya jauh lebih besar dan berkepanjangan.
Redaksi menilai, penanganan tambang ilegal di Mandailing Natal sudah berada pada titik darurat. Pemerintah daerah mesti berani mengambil langkah nyata — bukan sekadar rapat koordinasi dan imbauan tanpa tindak lanjut. Penegakan hukum yang adil dan konsisten harus dijalankan, tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat.
Mandailing Natal memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun jika eksploitasi tanpa kendali terus dibiarkan, maka yang tersisa hanya luka dan penyesalan. Sudah saatnya keberlanjutan lingkungan ditempatkan di atas kepentingan jangka pendek.
Redaksi percaya, masa depan Mandailing Natal tidak bisa dibangun di atas tanah yang rusak dan sungai yang mati. Alam harus dijaga, karena di sanalah kehidupan bermula dan bergantung.
Penulis : Syahren Hasibuan. Pemimpin Redaksi Wartamandailing.com






