WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal — Situasi memanas di Desa Batu Mundom, Kecamatan Muara Batang Gadis, setelah ratusan emak-emak melakukan aksi penggerebekan terhadap sejumlah pondok yang diduga kuat menjadi lokasi peredaran narkoba, Kamis (20/11/2025). Aksi ini dipicu oleh kekesalan warga atas maraknya aktivitas mencurigakan yang diduga berkaitan dengan peredaran sabu di wilayah tersebut.
Dengan penuh keberanian, para emak-emak mendatangi sebuah pondok yang diyakini menjadi markas pelaku. Setibanya di lokasi, massa langsung melempari bangunan tersebut dan membakarnya. Asap tebal tampak membumbung, sementara warga lainnya turut menyisir kampung untuk memastikan tidak ada lagi titik-titik yang digunakan sebagai tempat transaksi maupun penyimpanan narkoba.
Menurut warga, aksi ini merupakan puncak dari kekesalan mereka karena laporan dan keluhan yang disampaikan selama ini dinilai tidak mendapat penanganan maksimal. “Sudah berkali-kali kami lapor, tapi aktivitas mereka masih ada saja. Anak-anak kami terancam,” ujar salah satu ibu yang ikut dalam aksi tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa itu. Namun aparat disebut telah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengamankan situasi di lapangan.
Warga berharap aksi nekat tersebut menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum agar peredaran narkoba di Batu Mundom dan sekitarnya dapat diberantas hingga ke akarnya. “Kami hanya ingin kampung kami bersih dari narkoba,” tegas seorang warga lainnya.
Kepala Desa Batu Mundom, Kazwan membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan para ibu sudah sangat geram dengan maraknya aktivitas peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat. Menurutnya, satu unit pondok yang diduga menjadi tempat transaksi narkoba dibakar warga, lalu emak-emak bersama sejumlah pemuda melakukan penyisiran ke beberapa titik yang dicurigai sebagai lokasi persembunyian barang haram tersebut.
“Benar, ada satu pondok yang dibakar. Emak-emak juga menyisir kampung untuk memastikan tidak ada lagi lokasi peredaran barang itu. Mereka sudah terlalu resah,” ujarnya kepada Wartamandailing, Jumat (21/11/2025).
Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, aksi serupa disebut akan terus dilakukan para emak-emak jika peredaran narkoba tidak segera ditindak secara serius. Sejumlah warga bahkan menyebutkan bahwa kemarahan mereka telah memuncak, sehingga bukan tidak mungkin mereka akan menyampaikan protes atau mendatangi Polres Mandailing Natal untuk menuntut penanganan tegas.
Warga menegaskan bahwa langkah tersebut bukan untuk melakukan tindakan anarkis, melainkan bentuk desakan agar aparat benar-benar merespons keresahan masyarakat dan bertindak cepat memberantas peredaran narkoba di wilayah mereka.
“Kalau dibiarkan, kampung kami hancur. Kami ingin aparat benar-benar turun tangan,” ujar salah seorang warga. (Has)
