WARTAMANDAILING.COM, Medan – Puncak peringatan hari ibu (PHI) ke-91 digelar di Aula Martabe kantor Gubernur Sumut, Jumat (20/12/2019). Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi bicara peran penting ibu bagi Indonesia. Dia mengatakan ibu-ibu berperan dalam perjuangan memerdekakan Indonesia.
“Ibu-ibu masa lalu, ikut serta memerdekakan Republik ini, ibu-ibu ini begitu kuat,” kata Edy.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijeck), Wakil Walikota padangsdidimpuan Ir.Arwin Siregar MM serta sejumlah Bupati dan Walikota yang ada di Sumut. Edy juga mengatakan ibu-ibu sebenarnya lebih kuat jika dibandingkan kaum bapak.
“Sebenarnya kalau dibandingkan dengan bapak-bapak, itu lebih kuat ibu-ibu,” ujar Edy.
Menurutnya, kekuatan ibu salah satunya berasal dari doa, semua orang harus menghormati ibu agar masa depannya lebih baik.
“Hari ibu adalah masa depan kita, doa ibu adalah doa yang paling afdal, gara-gara ibu juga bisa menjadikan kita durhaka. Makanya, hormati ibu sehingga masa depan kita lebih baik dari hari ini,” jelas Edy.
Bila di negara lain peringatan serupa merupakan penghargaan kepada kaum ibu yang selama ini berjasa di dalam peran domestik, di Sumatera Utara Hari Ibu diperingati sebagai momentum untuk merenungkan peran perempuan dalam memperjuangkan peranan dak kedudukannya yang menggambarkan nasionalisme.
Pada kesempatan itu Ketua Umum Panitia Penyelenggara Hari Ibu ke -91, Ny. Nawal Edy Rahmayadi menyampaikan sambutannya, makna hari ibu sebagai momentum kebangkitan bangsa.
“Hari ibu mengingatkan kita, terutama generasi muda akan arti dan makna hari ibu sebagai momentum kebangkitan bangsa. Dan perjuangan kaum perempuan tidak bisa dipisahkan dalam melahirkan generasi penerus yang berkualitas, pelopor perdamaian untuk keadilan dan kesetaraan serta peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, Ungkap Nawal.
Ia menyebutkan, PHI ke-91 kali ini mengangkat tema ‘PEREMPUAN BERDAYA, INDONESIA MAJU’. Beliau juga menuturkan berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan dan bentuk-bentuk perlakuan diskriminasi lainnya.
“Oleh karena itu, diperlukan keseriusan melalui berbagai cara untuk mencegahnya. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama/pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter, dan budi pekerti,” sambungnya.
Pada kegiatan PHI tersebut Wawako Arwin juga menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Pratama (Pemula) tingkat Provinsi Sumatera Utara. APE berarti suatu penghargaan terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai dan menunjukan kondisi dan kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah.
Usai kegiatan tersebut Wawako Arwin mengatakan, akan mendorong stakeholder untuk memberikan perhatian, pengakuan, dan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh dan energi positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak, dan kemajuan perempuan.
Hal ini memberikan keyakinan besar bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya, khususnya di daerah Kota Padangsidimpuan.(bs/r)