WARTAMANDAILING.COM, Sydney – Sebuah petisi untuk membatalkan pertunjukan terkenal kembang api Malam Tahun Baru Sydney mendapat dukungan 260 ribu orang. Petisi ini meminta dana yang ada digunakan untuk menjinakkan api yang menyebar di negara bagian New South Wales.
Namun, pejabat pemerintah mengatakan pertunjukan tiap akhir tahun itu akan tetap berjalan seperti biasa.
Kota Sydney mengalokasikan sekitar 6.5 juta dolar Australia atau sekitar 65 miliar untuk pertunjukan kembang api akhir tahun ini.
Namun, petisi meminta agar dana itu justru digunakan untuk membantu para pemadam kebakaran dan para petani yang menderita karena lahannya hangus terbakar sejak November 2019.
“Kami memulai persiapan dan perencanaan pertunjukan kembang api ini sejak 15 bulan lalu. Ini artinya mayoritas dana telah digunakan,” begitu pernyataan dari Kota Sydney seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 29 Desember 2019.
Juru bicara Kota Sydney mengatakan bisa memahami keprihatinan warga yang menolak pertunjukan kembang api saat krisis kebakaran lahan sedang terjadi. Namun, pembatalan acara ini berdampak kecil bagi komunitas yang terkena kebakaran lahan.
Petisi itu mengatakan pertunjukan besar-besaran kembang api di Pelabuhan Sydney bisa membuat sebagian orang trauma karena sudah ada banyak asap di udara.
Asap berbahaya dari kebakaran lahan di berbagai lokasi di Australia telah menyelimuti Australia dan sejumlah kota besar selama dua bulan terakhir.
Sejumlah kota kecil telah terbakar habis di New South Wales, yang merupakan negara bagian dengan kondisi paling parah akibat kebakaran lahan ini. Delapan orang tewas.
“2019 menjadi tahun bencana bagi Asutralia karena banjir dan kebakaran. Semua negara bagian seharusnya melarang pertunjukan kembang api,” begitu isi pernyataan tadi.
News melansir kebakaran ini terjadi karena musim kering berkepanjangan di Australia. Masalah ini menjadi politis karena pemerintahan PM Scott Morrison justru dinilai kurang memperhatikan perubahan iklim sebagai penyebab kebakaran ini.
Baru-baru ini, Morrison kedapatan berlibur ke Hawaii bersama keluarganya saat warga Australia sedang kewalahan dilanda kebakaran lahan yang meluas. Dia akhirnya mempercepat masa liburan di Hawaii dan meminta maaf.(bs/tempo)