BPS: Di padangsidimpuan Tingkat Pengangguran Lebih Kecil Dibanding Kota/Kabupaten Se-Sumatera Utara

Saat gelar konferensi pers terkait tingkat pengangguran di kota padangsidimpuan (foto: Istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Isahuddin Nasution bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Risman Kholik Harahap didampingi Kabid Pendataan dan Pembinaan Ketenagakerjaan, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Nurcahyo Budi Susetyo fasilitasi konfrensi Pers dengan menghadirkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan Hafsyah Aprilia terkait tingkat pengangguran di Kota Padangsidimpuan Senin (20/1/20).

Kepala BPS, Hafsyah Aprillia menyebutkan bahwa, Ketenagakerjaan di Kota Padangsidimpuan pada tahun 2019 berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019 menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja sebesar 112.237 orang atau meningkat sebanyak 2.764 orang dibanding angkatan kerja tahun 2018 sebesar 109.473 orang.

Hal ini menyebabkan terjadi peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yakni dari 72,59 persen pada tahun 2018 menjadi 72,90 persen pada tahun 2019.

Peningkatan ini disebabkan penduduk oleh peningkatan usia kerja yang mengurus rumah tangga atau lainnya tidak bekerja dan banyaknya angkatan kerja yang mencari pekerjaan di luar Kota Padangsidimpuan.

Penduduk yang bekerja pada tahun 2019 mencapai 107.364 orang atau meningkat 3.557 orang dibanding tahun 2018, yang sebesar 103.807 orang. Jumlah pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5.666 orang pada tahun 2018 menjadi 4.873 orang pada tahun 2019.

Hal ini sejalan dengan terjadinya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 5,18 persen pada tahun 2018 menjadi 4,34 persen pada tahun 2019. Atau mengalami penurunan sebesar 0,84 persen pada tahun 2019 meski angkatan kerja tahun 2019 naik 2.764 orang dibanding tahun 2018.

“Agar kita tidak salah mendefinisikan, sebenarnya jumlah pengangguran itu bukan dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk Kota Padangsidimpuan tetapi dengan penduduk dalam usia angkatan kerja,” sebut Hafsyah.

Read More

Dan untuk Kota Padangsidimpuan sendiri dibanding Kabupaten/kota di Sumatera Utara termasuk kota yang paling kecil tingkat penganggurannya.


“Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, dari data Sakernas tahun 2019 menunjukkan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja adalah Sektor Jasa yang mencapai sebesar 67,87 persen, diikuti oleh Sektor Manufaktur sebesar 16,76 dan Sektor Pertanian sebesar 15,37. Hal ini menunjukkan mayoritas penduduk Padangsidimpuan masih bekerja pada Sektor Jasa,” ungkapnya.

Kemudian Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, kata kepala BPS, Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan.

Adapun penduduk bekerja pada kegiatan formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/ karyawan. Selain dua kategori tersebut, termasuk bekerja pada kegiatan informal.

Berdasarkan klasifikasi sederhana itu, maka pada tahun 2019 ada sekitar 51.155 orang atau sekitar 47,65 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal dan 56.209 orang atau sekitar 52,35 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal.

“Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada tahun 2019, pekerja dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas masih mendominasi yaitu sebesar 26,91 persen, sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi diploma 1/Il masih relative kecil yaitu sebesar 4,81 persen. dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 18,38 persen,” jelas Hafsyah.

Sementara itu, Kadis Ketenagakerjaan kota Padangsidimpuan Risman Kholik Menyampaikan, bahwa pihaknya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh kepala BPS bahwa pada tahun 2019 di kota Padangsidimpuan pengangguran terbuka mengalami penurunan.

Disamping itu kata Risman, untuk diketahui bersama Pengangguran terbuka itu defenisinya adalah Angkatan kerja yang belum memiliki pekerjaan.

Sedangkan mengenai angka Pengangguran terbuka yang didominasi oleh lulusan SLTA seperti yang dikatakan Kepala BPS menurutnya itu karena demokgrafi penduduk kota Padangsidimpuan lebih besar angka usianya disitu dan karena minimnya keterampilan dan skil sehingga sangat berat untuk mendapatkan pekerjaan.

“Dengan demikian kita sangat mengharapkan apabila ada diketahui anak anak kita yang lulus SLTA tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan belum bekerja, tolonglah kita arahkan ke Dinas ketenagakerjaan agar kita latih dan tingkatkan keterampilannya di Balai Latihan Kerja (BLK). Jika dia wanita kita akan latih menjahit, membordir dan lain lain dan untuk laki laki diantaranya kita akan latih bidang elektronik seperti servis Handphone,” ungkapnya.

Risman menambahkan, langkah langkah selanjutnya pihaknya akan memberikan hak peningkatan kreatifitas keterampilan kewirausahaan perlindungan sosial kepada yang bersangkutan dan meningkatkan sarana prasarana serta magang keluar Negeri.

“Dan untuk syarat dan ketentuannya boleh datang ke Dinas ketenagakerjaan kota Padangsidimpuan untuk lebih jelasnya,” tutup Risman.(wm/bbnewsmadina.com)