WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Pimpinan DPR RI meminta kepada pemerintah untuk membuat mekanisme dan SOP yang jelas bagi para tim medis dalam melayani pasien virus corona (Covid-19).
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan, jangan sampai para tenaga medis terjangkit dan menjadi korban penularan virus corona yang kini sudah menjangkiti 117 orang di Indonesia. Apalagi tercatat ada tenaga medis yang kini telah terinfeksi virus corona.
“DPR RI meminta kepada pemerintah untuk membuat mekanisme dan SOP yang jelas bagi para tim medis, supaya tidak terjangkit dan menjadi korban dari menjalarnya penularan dari virus ini. Misal, mendapatkan pelindungan yang memadai dari penularan penyakit tersebut. Salah satunya dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar,” ujar Wakil Ketua Umum Gerindra ini saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
DPR RI juga meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi dan akses keuangan baik itu APBN atau pun APBD guna memaksimalkan tenaga medis, alat kesehatan, dan rumah sakit yang memadai dan sesuai standar untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Tidak hanya itu, kata dia, SOP juga penting untuk mengatur jam kerja dari tenaga medis dan para medis mendapat perhatian khusus.
“Karena, jika jam kerja tak diperhatikan, maka sulit bagi mereka untuk menjaga imunitasnya, dan rentan jatuh sakit dan terinveksi virus,” jelasnya.
Selain itu DPR RI meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi dan akses keuangan baik itu APBN atau pun APBD guna memaksimalkan pelayanan dari tenaga medis secara prima untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut ada tenaga medis yang positif terjangkit virus corona.
“Tenaga medis yang terjangkit ada,” ucap Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jln Pramuka Raya, Jakarta Timur, pada Sabtu 14 Maret 2020 kemarin.
Yurianto bahkan menyebut ada tenaga medis yang telah meninggal setelah dinyatakan positif corona. Dia mengatakan tenaga medis tersebut masuk dalam hitungan 69 orang yang positif corona sebelumnya.
“Ada (meninggal), yang kemarin,” ujar Yurianto.
Meski begitu, Yurianto tidak merinci jumlah tenaga medis yang terjangkit virus corona tersebut.
“Enggak hitung. Pokoknya ada,” tutur Yurianto.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada tenaga medis yang tertular virus corona.
“Perawat, dokter, bekerja nonsetop, dan sudah ada sebagian dari mereka tertular COVID-19. Mereka paling berisiko menjalani tugas untuk pembatasan penyebaran COVID-19,” ucap Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta pada Sabtu 14 Maret 2020.
(Sumber: Tribunnews.com)