WARTAMANDAILING.COM, Medan – Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah memimpin Apel Pelepasan Pasukan dari Yonif 125/Simbisa, Brigif 7/RR di Dermaga Umum Pelabuhan Belawan, Minggu (17/5/2020).
Ratusan personel TNI yang diberangkatkan ke perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini ini pun diharapkan menjadi inspirasi bagi semua orang dalam hal menjalankan tugas.
Hadir dalam apel tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Danlantamal I Belawan Laksma TNI Abdul Rasyid K, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Djohn Amarul, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution serta sejumlah pejabat TNI lainnya.
Pangdam I/BB Mayjen TNI MS dalam pidatonya, menyampaikan bahwa pemberangkatan tersebut dihadiri banyak pihak dari unsur Forkopimda serta pejabat setempat. Menurutnya, kehadiran itu karena ingin mendoakan dan menunjukkan rasa bangga serta memberikan harapan kepada pasukan yang akan diberangkatkan ke daerah operasi di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) tepatnya Kabupaten Merauke.
“Setelah melewati berbagai berbagai latihan dan persiapan beberapa waktu yang lalu, maka Yonif 125/Simbisa dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas operasi di perbatasan RI Papua Nugini,” ujar MS Fadhilah.
Kepercayaan tersebut katanya, sebagai kehormatan dan kebanggaan yang diberikan Negara kepada Yonif 125 Simbisa. Sebab pada hakikatnya, seorang prajurit dibentuk untuk menjalankan tugas mulia seperti ini. Untuk itu ia menekankan petingnya menjaga kehormatan diri dan Kodam I/BB sekaligus kedaulatan NKRI.
“Perlu diketahui bahwa wilayah perbatasan nanti masih banyak terjadi pelanggaran lintas batas, penyeludupan, pergeseran patok atau bahkan aksi kelompok bersenjata. Dikaitkan dengan perkembangan situasi terakhir di wilayah operasi khususnya di daerah perbatasan nanti, masih ada juga kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Karena itu tidak boleh lupa, kalian harus terus waspada, siap siaga dan penuh kesungguhan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan nanti,” jelas Pangdam.
Adapun pemberangkatan pasukan dari Batalyon Yonif 125/Simbisa ini berjumlah 450 orang dan akan ditambah lagi dari Provinsi Jawa Timur nantinya untuk bergabung bersama sebelum tiba di wilayah Selatan Papua, yakni Merauke sekitar tiga pekan mendatang. Penempatannya sendiri di kawasan yang berpotensi rawan selama kurang lebih 9 bulan.
Sekdaprov Sumut R Sabrina menyampaikan bahwa pemberangkatan ini menunjukkan bahwa pada situasi apapun, sebagai TNI punya kewajiban menjalankan tugas dimana dan kapanpun. Ia berharap penugasan ini menjadi inspirasi dan semangat bagi yang lain bahwa sebagai manusia harus memahami situasi kondisi serta amanah pekerjaan/profesi.
“Kita pun harus memahami bagaimana mereka ini ditugaskan di tempat-tempat yang sangat rawan, baik dari sisi keamanan atau kondisi wilayah. Dan yang penting lagi, mereka ikhlas untuk pergi walaupun meninggalkan keluarga. Saya mendoakan mereka, sebagai ibu, istri, saya doakan mereka selamat berangkat dan selamat kembali ke sini,” ujar Sekda.
Selain itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin yang juga pernah menjabat di Papua, memberikan pesan khusus kepada para prajurit yang akan diberangkatkan agar menjaga diri di daerah terujung Indonesia itu. Menurutnya, kewaspadaan harus menjadi yang utama, selain menghormati dan menghargai adat budaya setempat.
Usai apel, acara perlepasan juga dilakukan oleh keluarga para prajurit sebelum naik ke kapal menuju Merauke. Isak tangis dan rasa haru pun mengiringi keberangkatan pasukan. Diperkirakan pasukan berada di Jawa Timur pada saat hari raya Idulfitri 1441 H yang akan berlangsung beberapa hari lagi.(wm/humas pemprov sumut)