WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah diliburkan guna membatasi penularan penyebaran wabah virus corona.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memindahkan ruang belajar secara daring/online atau disebut program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Namun tidak semua daerah bisa melaksanakan proses pembelajaran secara online disebabkan keterbatasan jangkauan jaringan internet, seperti beberapa desa yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Salah satunya Desa Lubuk Samboa, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Madina yang sebelumnya tidak dapat mengakses jaringan internet dan kurangnya mengikuti perkembangan zaman di era digital.
Namun dikabarkan kini warga di desa tersebut telah dapat memanfaatkan program jaringan internet dan telekomunikasi lainnya setelah dipasangkan tower di daerah itu.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa (Kades) Lubuk Samboa, Sulpahri Lubis saat ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (19/6/2021). Ia mengatakan, dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) dan melalui hasil Musyawarah Desa (Musdes), mereka memutuskan untuk mendatangkan dan memasang jaringan internet di desa tersebut.
“Saya kasihan dengan warga saya, khususnya siswa siswi di desa ini yang sebelumnya masih belajar secara luring. Untuk itu melalui Musdes, kami memutuskan untuk mendatangkan dan memasang jaringan internet di desa Lubuk Samboa ini dari salah satu perusahaan swasta dengan harga yang sangat terjangkau,” ungkap Kades, Sulpahri.
“Alhamdulillah semua masyarakat menyambut gembira dan bersuka cita setelah tersedianya jaringan internet ini, bukan para pelajar saja, tapi semua kalangan di desa ini dapat memanfaatkan jaringan internet ini dengan baik,” sambungnya.
Sulpahri juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan berharap agar desa lain yang berada di Kecamatan Batang Natal dapat mengikuti jejaknya, sebab, menurutnya masih ada sejumlah desa lagi yang tidak dapat dijangkau jaringan Telkom.
Salah seorang warga di desa itu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya setelah mengetahui di desanya telah didirikan tower sehingga warga dapat menikmati jaringan internet dan dapat mengikuti kemajuan serta perkembangan di era digital seperti sekarang ini.
“Syukur Alhamdulillah, setelah sekian lama desa kami akhirnya bisa menikmati jaringan internet seperti daerah yang lain, saya pribadi sangat berterima kasih kepada Kepala Desa dan seluruh jajarannya. Melalui program ini semua warga sudah bisa menggunakan jaringan internet dan telepon, tentu kami masyarakat sangat mendukung program ini,” ucap Borgo Hasibuan kepada Warta Mandailing.
Bisa dikatakan hal ini salah satu kesuksesan seorang Kades dalam mengelola anggaran dana desa dengan tujuan, manfaat serta dampaknya bagi masyarakat yakni berupa pengadaan program jaringan internet di desa. Sebab, keberadaan internet secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian desa.
Lalu masyarakat bisa mengakses langsung pemasaran hasil pertanian melalui program tersebut, jelas saja pemasaran produk di desa itu juga semakin meluas, misal, melalui media sosial sudah bisa mengiklankan hasil tani atau ternak dari desa, semua kegiatan baik promosi hingga penjualan dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. (Lb)