WARTAMANDAILING.COM, Sumatera Barat – Gempa berkekuatan besar melanda Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) pagi tadi menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan dan memakan korban jiwa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Gempa tektonik yang terjadi pada pukul 08.39.29 WIB, tepatnya di wilayah Talamau dengan koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) pada kedalaman 10 km.
BMKG menyebut ini gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa berkekuatan M 6,1 tersebut hingga berita ini dimuat dikabarkan mencapai tujuh korban jiwa dan ratusan rumah rusak berat maupun ringan di beberapa kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
“Infonya sudah 7 orang yang meninggal dunia, masing-masing 5 orang dari kecamatan Tigo Nagari dan 2 orang dari kecamatan Talamau,” kata Ismal, warga Pasar Simpang ampek.
Kepada Warta Mandailing, Ismal merincikan, akibat gempa bumi yang terjadi dua kali tersebut, sejumlah bangunan rumah, sekolah dan rumah ibadah mengalami kerusakan.
“Daerah yang terparah mengalami kerusakan itu di Nagari Kajai dan Nagari Kinali,” urainya lagi.
Menyikapi situasi pasca gempa di sumbar, BMKG menghimbau kepada warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan, serta meminta kepada warga yang berada di daerah perbukitan agar selalu waspada dengan adanya gempa susulan.
“Apabila terjadi gempa susulan yang signifikan, dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng perbukitan dan jika hujan, dapat terjadi longsoran dan reruntuhan batu,” tulis BMKG. (Nas/BMKG)