WARTAMANDAILING.COM, Tangerang Selatan – Ikatan Mahasiswa Musthafawiyah (IKAMMUS) Jakarta bersama Himpunan Mahasiswa Mandailing Natal (HM Madina) Jakarta disponsori Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Nasution Dohot Anak Boruna (IKANAS) menggelar Web-Seminar Nasional bertajuk ‘Peran Syeikh Musthafa Husein Nasution dan Willem Iskander Nasution Dalam Memajukan Pendidikan Nasional‘.
Webinar Nasional yang digelar secara virtual itu dilaksanakan di studio TIK UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan itu diikuti 300 peserta zoom dan peserta nobar dari kantor Musthafawiyah serta STAIN Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu (12/3/2022).
Kegiatan yang dimoderatori, Edrida Pulungan (Sastrawati, Pendiri Lentera Pustaka Indonesia dan cetnetwork.id) dan dibuka sebagai Keynote Speaker, Komjen Pol (Purn) DR. Drs. H. Saud Usman Nasution, SH, MH, MM itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Dr. Salamuddin, MA (Penulis buku Syeikh Musthafa Husein; Peletak Dasar Teologi Rasional) dan Sahril, SS, MPd (Penulis buku Willem Iskander; Tokoh Pendidikan dan Sastrawan dari Sumatera Utara) serta prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, SH, SE, MS (Tokoh Politik, Akademisi dan Diplomat Indonesia).
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Qur’an serta serangkaian kata sambutan dari Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution, kemudian Ketua Umum DPP IKANAS, H. Saipullah Nasution, SH, MM dan salah satu cucu Syeikh Musthafa Husein, yaitu H. Harun Mustafa Nasution.
Ketua Umum IKAMMUS Jakarta, Syafrizal Rangkuti selaku penyelengara mengatakan, Webinar ini dilaksanakan bertujuan untuk mengangkat kembali kepermukaan bahwa ada dua Tokoh kebanggaan dari Mandailing, ialah Willem Iskander dan Syeikh Musthafa Husein yang diusulkan diberi gelar Pahlawan Nasional.
“Willem Iskander sebagai Pionir Pendidikan Sekolah Guru Bumiputera dan Syeikh Musthafa Husein sebagai pendiri Pesantren pertama di Pulau Sumatera. Namun nama mereka tak harum sebagai Tokoh Pendidikan di Indonesia,” ungkap Syafrizal.
Willem Iskander sebagai Pionir/Pendiri pertama Sekolah Guru untuk Pribumi di Indonesia kala itu, bahkan nara sumber Sahril, S.S., M.Pd (Penulis Buku Willem Iskander) mengungkapkan, jauh sebelum Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada 1922, Willem Iskander telah mendirikan beberapa lembaga pendidikan untuk melahirkan guru-guru diantaranya yang berbasis kerakyatan yang disebut dengan Kweekschool (sekolah guru) Tanobato, Mandailing Natal pada tahun1862.
Sedangkan Syeikh Musthafa Husein, dalam pemaparan nara sumber Salamuddin, M.A., menjelaskan Syeikh Musthafa Husein adalah pendiri pertama Pesantren di Pulau Sumatera, Pendiri NU pertama di Pulau Sumatera, merupakan adik kelas KH. Hasyim Asy’ari di Madrasah As Shaulathiyah Makkah dan rasa Nasionalismenya sangat tinggi terbukti sempat juga terpilih menjadi Dewan Konstituante pusat (untuk perwakilan dari sumut) dan juga beliau memberikan Fatwa pada saat itu ‘Wajib bagi seluruh Mukallaf untuk membela Bangsa nya sendiri’.
Kemudian, Prof. Bomer Pasaribu menjelaskan, Willem Iskander dan Syeikh Musthafa Husein sudah layak menjadi Pahlawan Nasional. Ia berharap agar Tokoh-tokoh masa kini, Kementerian, Pemerintah Daerah, dan Organisasi simpatisan kedua tokoh tersebut mengkampanyekan atau memberikan pengakuan bahwa Willem Iskander dan Syeikh Musthafa Husein layak menjadi Pahlawan Nasional.
Menanggapi hal itu, sebagai Panelis, Timbul Pasaribu, M.Hum yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (Wasekjend PP GP Ansor) sepakat dengan penyampaian dan harapan dari para nara sumber tentang kelayakan kedua tokoh Mandailing tersebut dijadikan sebagai Pahlawan Nasional dapat terpenuhi.
Hanya saja, kata dia, dalam hal ini perlu ditunjuk kepanitiaan nasional dari berbagai elemen untuk mengusulkan Syeikh Musthafa Husein dan Willem Iskander diberi gelar sebagai pahlawan nasional. Sebab menurutnya, kedua tokoh tersebut masih memiliki bukti konkret berbentuk karya-karya nyata dalam sejarah pendidikan yang ditinggalkan.
“Pada prinsipnya, saya pribadi sangat mendukung dan sangat berharap kepada pemerintah dalam hal ini Presiden kita untuk memberikan gelar pahlawan kepada Syeikh Musthafa Husein dan bapak Willem Iskander,” pungkas Timbul.
Webinar Nasional Dua Tokoh Mandailing itu ditutup dengan acara penyerahan penghargaan kepada moderator dan para nara sumber serta foto bersama dengan para peserta zoom. (Nas)