WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Setiap manusia memiliki ujian jalan hidupnya masing-masing, hal itu semata mata harus dilewati setiap orang dengan berbesar hati.
Selayaknya kisah wanita tangguh bernama Rosdiana dari Desa Huta Baringin, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Ia bersama keempat anaknya ditinggal cerai oleh suaminya sekitar empat tahun yang lalu.
Untuk bertahan hidup dengan putra putrinya, wanita ini hanya bekerja sebagai buruh cuci pakaian dan buruh pengumpul keong mas untuk pakan ternak warga.
Perjalanan hidup Rosdiana di usia 36 tahun yang masih terbilang masih muda dengan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga bagi keempat anaknya dan juga ibu kandungnya sendiri.
“Suami saya pergi meninggalkan kami sekitar empat tahun lalu, dirumah berdinding bambu ini lah kami tinggal “ucap Rosdiana kepada awak media, Senin (16/5/2022) di kediamannya.
Untuk menutupi kebutuhan hidup keempat anak dan ibunya, ia hanya mengandalkan buruh cuci dan buruh mencari keong pakan ternak warga sekitar.
“Menutupi kebutuhan sehari hari, saya hanya mengandalkan pendapatan dari hasil buruh seraputan setiap hari,” tuturnya.
Ketika ditanya terkait tentang program bantuan pemerintah seperti PKH, KIP, dan KIS. Rosdiana Menuturkan, sejauh ini dirinya tidak pernah mendapat bantuan tersebut, sementara warga yang lain mendapatkannya.
“Kami tidak pernah mendapat bantuan tunai dan non tunai dari pemerintah,” tutupnya.
Hidup dalam serba kekurangan, tentu kebutuhan asupan gizi pun bisa dipastikan untuk anaknya ditangguhkan, selain kebutuhan pokok, kebutuhan sekolah dan kebutuhan berobat ibunya sendiri jauh dari kata terpenuhi.
Harapan, setelah adanya pemberitaan ini, pihak pemerintah setempat terbuka hati dan berlaku arif serta bijaksana dalam mencermati kondisi warganya, agar kedepan warga miskin seperti Rosdiana lebih dipedulikan. (Syahren)