WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Lagi, warga Desa Huta Baringin, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Lahmuddin (39) seorang pemuda yang tinggal hidup sebatang kara bak terlunta lunta.
Semenjak ditinggal orang tuanya beberapa tahun lalu, Undok sapaan akrab Lahmuddin, bertahan hidup dengan mengandalkan belas kasihan dari warga sekitarnya.
Informasi yang diterima Warta Mandailing, sudah sekitar empat tahun Undok tinggal sendirian yang sebelumnya Undok tinggal bersama orang tuanya lalu kemudian ditinggal pergi ayahnya ke Kota Medan.
“Ayahnya berangkat ke Kota Medan, sejak itulah Lahmuddin tidak ada yang urus,” ungkap Darto warga setempat, Rabu (18/5/2022).
Untuk makan sehari-hari, kata dia, Lahmuddin hanya mengandalkan belas kasihan dari warga setempat hingga dari desa tetangga. Terkadang, Lahmuddin makan jika ada yang sedang hajatan atau mengadakan pesta di desa.
“Makan tidak tentu, kadang ia minta makanan ke desa sebelah bahkan meminta ke rumah makan yang ada dipinggir jalan raya,” imbuh Darto.
Lahmuddin, pemuda yang diduga mengalami gangguan mental sejak lama ini tidak ada yang merawat. Ironisnya lagi, ditengah kondisi yang memprihatinkan ini, Lahmuddin alias Undok luput dari perhatian pemerintah setempat.
“Dengan kondisinya seperti ini seharusnya ada yang merawat, tapi apa mau dikata tidak ada yang peduli. Apakah hanya karena tidak punya KTP sehingga tidak diperhatikan pemerintah setempat, seperti dinas sosial,” terangnya lagi.
Menurut Darto, keluarga Undok maupun pihak pemerintah desa setempat terkesan tutup mata dengan kelangsungan hidup seorang pemuda yang sebatang kara bak hidup terlunta-lunta.
“Padahal Lahmuddin memiliki identitas walau hanya terdaftar dalam Kartu Keluarga dan belum memiliki KTP,” pungkas Darto. (Syahren)