WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) melalui Sentra Balai Insyaf Medan merespon kasus bocah pengidap penyakit jantung bawaan asal Desa Mompang julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina)
Lokot Alsuhri (5) bocah pengidap penyakit jantung bawaan dan juga mengalami gizi buruk tersebut dirujuk berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) Adam Malik Medan, Jumat (5/8/2022).
Dikabarkan, dua kakak beradik yang mengalami gizi buruk dalam satu keluarga itu yakni Lokot Alsuhri (5) dan Asila Putri (1) anak dari pasangan Riski Pratama dan Sangkot Elvina Lubis tersebut kesulitan membawa anaknya berobat lantaran tak punya biaya.
Maradotang Pulungan dari Pelopor Perdamaian Madina di bawah naungan Kemensos RI menuturkan, awalnya pihak kecamatan dengan Pelopor Perdamaian kabupaten Madina telah berkoordinasi untuk mencarikan solusi tentang kondisi kedua bocah tersebut guna mendapatkan bantuan pengobatan.
“Pelopor Perdamaian menjalin komunikasi dengan Balai Insyaf Medan, sesuai dengan asesmen dan arahan dari Balai Insyaf Medan, bocah pengidap kelainan jantung yang juga mengalami gizi buruk ini akhirnya dapat kita rujuk berobat ke RSU Adam Malik kota Medan. Sementara, adiknya Putri yang mengalami gizi buruk dirawat di sini dan ditangani oleh Pemkab Madina,” terang Maradotang.
Camat Panyabungan Utara, Ahmad Fadlan Lubis mengatakan, pemerintah daerah sejak awal sudah sangat memperhatikan kesehatan warganya lewat edukasi dan pelayanan posyandu dan juga upaya pelayanan bantuan sosial bagi keluarga yang kurang mampu di wilayahnya.
“Hanya saja terkadang keluarga ini yang kurang menanggapi himbauan dan enggan mengikuti pelayanan Posyandu serta tidak bisa menjaga pola hidup sehat bagi dirinya sendiri dan keluarga. Akibatnya kedua anaknya mengalami gizi buruk karena tidak teratur pola hidupnya,” kata Camat Panyabungan Utara.
Dalam kesempatan itu, Camat Panyabungan utara juga meminta kepada para awak media agar memuat pemberitaan yang berimbang.
“Kita terus bekerja, namun tidak semua kegiatan kita publikasikan, terkadang karena tidak dipublikasikan seolah kita tidak berbuat apa apa. Misal perihal keluarga ini, coba awak media konfirmasi ke tetangganya apa kami dari pihak kecamatan ada atau tidak melayani dan tidak memperhatikannya,” tutupnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Mompang, Henri Hasibuan mengungkapkan, bahwa keluarga Riski Pratama adalah salah satu warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
“Karena sejauh ini mereka tidak terdaftar sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan untuk program bantuan ini kita sudah mengajukan surat permohonan penerimaan anggota KPM PKH,” jelas Kades.
Riski Pratama, ayah bocah pengidap penyakit jantung bawaan dan gizi buruk ini ketika ditanya terkait kondisi kedua anaknya itu tidak dapat memberikan banyak keterangan.
“Maaf bang, saya tidak bisa memberikan keterangan lebih dalam, saya takut nanti ada pihak yang merasa disalahkan,” ujarnya singkat.
Pantauan awak media, sejumlah pegawai kantor Camat dan bidan desa serta kakek dari Lokot Alsuhri turut mengantarkan pemberangkatan cucu kesayangannya itu berobat menuju kota Medan.
“Selamat jalan dan sukses menjalani pengobatan, doa kami menyertaimu. Semoga cepat sembuh ya cucuku,” ucap Kakek Ollat sembari memberi sentuhan kecil pada bagian kepala cucu kesayangannya itu. (Syahren)