Pengumpul Batu Protes PT Jaya Kontruksi, Masyarakat Pidoli ‘Kami Butuh Makan

Sejumlah kaum ibu tampak mengumpulkan batu mangga di bantaran sungai aek pohon,fhoto : Syahren.
Sejumlah kaum ibu tampak mengumpulkan batu mangga di bantaran sungai aek pohon,fhoto : Syahren.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Sejumlah ibu-ibu penambang batu tradisional dari kelurahan Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing melakukan aksi protes ke kantor PT Jaya Kontruksi di lintas timur pidoli, Sabtu (11/23). hal ini diungkapkan para kaum ibu saat ditemui Warta Mandailing di bantaran sungai aek pohon, Minggu (12-2-2023)

Mereka meminta kepada pihak PT Jaya Kontruksi untuk tidak memutus hubungan yang sudah beberapa bulan terjalin, sebelumnya, pihak perusahaan siap menampung batu mangga dari penambang tradisional warga pidoli dolok berapa banyak pun barangnya ditampung.

“Secara terbuka pihak perusahaan memang tidak menolak, tapi harga diturunkan, cara seperti ini kan sama saja dengan menolak, sebelumnya PT jaya konstruksi tidak pernah minta turun harga, berapa pun barangnya ditampung, namun setelah masuk barang dari luar, lalu kenapa minta turun harga terus, anehnya, harga yang ditawarkan jauh dibatas kemampuan kami.”ujar pengumpul batu.

Diketahui, Ibu-ibu pengumpul batu di bantaran sungai aek pohon dari pagi hingga petang, setiap hari bekerja hanya bisa mendapatkan batu sebanyak 1 kubik, dari hasil menjual batu mangga tersebut hanya mampu menutupi kebutuhan makan sehari.

“Mengambil batu dengan mengandalkan tenaga, dalam sehari hanya bisa menghasilkan uang Rp 70.000 perhari, itupun kalau ada yang angkut, belakangan batu kami tidak laku, akibat PT jaya konstruksi berpaling mengambil barang dari Desa Simalagi, disana mereka pakai alat berat dan katanya harga lebih murah dari sana.”ujar yusnita.

Tokoh masyarakat Baginda Rangkuti menyampaikan, PT Jaya Kontruksi harusnya memberdayakan ibu-ibu penambang batu tradisional, apalagi perusahaan tersebut juga berada dilingkungan penambang batu tradisional ini sendiri.

“Pihak perusahaan semestinya mampu memberdayakan masyarakat sekitar, namun anehnya, perusahaan malah lebih mengutamakan barang material dari luar wilayahnya.”ujarnya.

Read More

Lanjut Baginda, Kami berharap Bupati Mandailing Natal dapat mendengar aspirasi yang disampaikan ibu-ibu penambang batu tradisional di kelurahan Pidoli Dolok ini.

“Mereka dan keluarganya bekerja mengambil batu di kali, hanya sebatas untuk bisa bertahan hidup.”tutupnya.

(Syahren)

Related posts