WARTAMANDAILING.COM, Padang Sidempuan – Gas elpiji bersubsidi tiga kilogram masih langka di wilayah Kota Padang Sidempuan. Sejak dua pekan belakangan ini, warga kewalahan mendapatkan pasokan gas elpiji tersebut.
Kalaupun ada, warga harus membayar lebih dari Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per tabungnya ke pedagang eceran yang tersedia. Hanya hitungan sejam, stok gas melon tersebut habis terjual.
Agar bisa mendapatkan pasokan gas, sebagian warga ada yang menitipkan tabung gas nya meskipun pangkalan maupun pedagang eceran belum menerima pengantaran gas. Bahkan ada juga yang terpaksa mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak.
“Sudah keliling cari gas sudah pada habis di warung-warung, biarpun mahal tetap pada kosong semua,” ungkap Anggi, warga Padang Matinggi, Senin (15/6/2023).
Dirinya terpaksa mencari kayu ataupun ranting kayu sebagai bahan bakar untuk memasak sembari menunggu tersedianya gas di pedagang eceran sekitar rumahnya.
Seorang ibu rumah tangga juga mengalami kelangkaan gas elpiji melon di daerahnya, tepatnya di kelurahan Pijor Koling, Padang Sidempuan Tenggara. Ia mengaku harus berputar-putar ke daerah tetangga demi mendapatkan gas tersebut.
“Sudah mahal pun masih sulit didapatkan, alasan si penjual, habis stok,” ucap Vita kepada wartawan.
Salah seorang pedagang tabung gas eceran non pangkalan di Kelurahan Ujung Padang mengatakan, juga kewalahan menjawab pertanyaan warga tentang penyebab kelangkaan elpiji 3 Kg ini. Ia juga juga tidak mengetahui sebab akibat kelangkaan gas melon tersebut.
“Gak tau juga penyebab kelangkaan gas ini, terkadang untuk warga yang berlangganan disini aja tidak terpenuhi. Apakah pasokan yang terbatas atau lambatnya orderan dari agen penyalur disini atau memang sengaja ada oknum yang menimbunnya, tak tau kita,” akui Rajab pemilik warung kelontongan.
Rajab juga tidak dapat memastikan kapan pasokan gas melon 3 Kg tersebut bisa normal kembali. Untuk kelancaran, kata dia, tergantung distribusi pihak agen. Namun ia berharap, pemerintah maupun pihak terkait melakukan penelusuran atas kelangkaan ini.
“Pemerintah maupun instansi terkait lainnya harus segera bertindak atas kelangkaan gas subsidi 3 Kg ini,” pungkas Rajab yang mengaku hanya menjual gas melon sesuai orderan saja. (Nas)