WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Hanura H. Fahrizal Efendi Nasution, SH berkesempatan menghadiri kegiatan penamatan 126 santri/santriwati kelas VII dan wisuda 23 siswa/i Raudhatul Athfal TA 2022/2023 Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Muaramais Jambur, Kecamatan Tambangan, Kab Madina, kegiatan tersebut di gelar di halaman pesantren, Kamis (8/6/2023).
Selain Fahrizal juga hadir Mudir H. Mawardi Lubis dan Umi Ponpes Darul Ulum,Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution,para asisten, kepala OPD, kabag,Kakan Kemenag diwakili Kasi Pontren Ikhwan Siddiqi, Forkopincam Tambangan, kepala desa, ketua BKM Masjid Agung Nur Ala Nur H. M. Amin Rangkuti, pimpinan parpol, pimpinan ponpes, ulama, orangtua santri dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, sebagai anggota DPRD Sumut Fahrizal mengaku merasa bangga dan senang dapat hadir bersama dalam penamatan santri/santriwati kelas VII angkatan ke 27 dan wisuda ke-16 bagi 23 siswa/i RA Ponpes Darul Ulum Muaramais Jambur TA 2022/2023 itu. Beliau dapat bersilaturrahmi dengan para santri, ulama dan pimpinan pondok pesantren di daerah itu.
Kepada santri/santriwati yang telah berhasil menyelesaikan studinya diharapkannya agar melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi. Mereka harus mampu eksis sebagai generasi penerus dan pejuang kepemimpinan bangsa dan negara ini.
“Sebagai warga Madina kita berharap bahwa generasi hari ini akan menghadapi kehidupan yang makin kompleks ke depan,sehingga mereka harus benar-benar mempersiapkan diri baik dari segi pendidikan formal, sehingga mereka nanti mampu menghadapi kehidupan-kehidupan di era globalisasi,”ucapnya.
Ia juga berharap agar pesantren-pesantren yang ada di Mandailing Natal, mampu membangun generasi-generasi yang Islami dan Qurani, sehingga nanti jika terjun ke masyarakat betul-betul bisa menerapkan dan memberi contoh suri teladan yang aklakul karimah ditengah-tengah masyarakat atau mereka harus bisa menjadi idola.
“Sebagaimana di sampaikan Kemenag Mandailing Natal, Pesantren di Madina harus benar-benar menampilkan pendidikan pesantren yang seutuhnya, tidak menjadi pendidikan yang model umum. Pendidikan model Islam terpadu juga sangat bangus dimana santrinya penuh setiap hari belajar sehingga tidak ada waktu santrinya bermain-main”, katanya.
Sementara Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution mengucapkan selamat dan sukses kepada santri/santriwati yang telah berhasil menyelesaikan studinya. Semoga ilmu yang diperoleh mendapat berkat dan manfaat baik bagi diri pribadi, masyarakat, bangsa dan negara.
Bagi yang berkemampuan agar melanjutkan studinya ke tingkat lebih tinggi, ke perguruan tinggi negeri maupun swasta didalam negeri maupun diluar negeri. Bagi yang belum berkemampuan, diharapkan agar mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh di tengah-tengah masyarakat.
“Jadilah contoh yang baik karena ilmu bila diamalkan akan bertambah dan bila tidak diamalkan akan berkurang dan akhirnya akan hilang ,” ujarnya.
Lebih jauh Atika menyampaikan bahwa pembangunan di bidang fisik dan kemajuan tekhnologi yang berakibat meningkatnya kebutuhan ummat manusia dapat membuat manusia itu sendiri kehilangan kendali untuk memperoleh kebutuhan yang tidak pernah dapat terpuaskan.
Pondok pesantren harus dapat dijadikan benteng pertahanan sekaligus tempat pembinaan karakter akhlak mulia dan menjadikan santri/santriwati sebagai teladan ditengah-tengah masyarakat.
“Oleh sebab itu, sekali lagi saya mengharapkan mari terus bahu membahu dan bergandengan tangan untuk menjadikan TPA, MDA dan Pondok Pesantren tetap eksis di Kabupaten Mandailing Natal ,” tuturnya.
Acara penamatan kelas VII atau angkatan ke -27 Ponpes Darul Ulum TA 2022/2023 tersebut, ditandai dengan pemberian hadiah dan bingkisan kepara santri-santriwati yang memperoleh nilai tertinggi dan juara Tahfiz Al Qur’an untuk sepuluh besar. Kemudian pemberian hadiah kepada anak-anak Raudhatul Athfal yang berprestasi.(M.Lubis).