Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Ibadah Qurban

4. Dimensi moral

Ibadah qurban juga mengandung pesan-pesan moral yang ditunjukan dengan simbol-simbol yang ada dalam ritual ibadah qurban.

a) Sejarah qurban nabi Ibrahim merupakan sejarah yang penuh dengan nilai pengorbanan. Bagaimana tidak, nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan anaknya,  dibayang-bayangi hilangnya sebuah generasi yang tak lain adalah darah dagingnya sendiri. Bagi kebanyakan masyarakat, ada pendapat yang menyatakan bahwa anak jauh lebih berharga daripada harta. Ada istilah yang menyatakan lebih baik kehilangan harta daripada kehilangan anak, apalagi jika anak itu merupakan anak yang dicintai dan selalu dinanti-nantikan kehadirannya sebagaimana halnya Ismail.

Berdasarkan istilah ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kerelaan nabi Ibrahim dalam mengorbankan anaknya yang dicintai secara otomatis menandakan kerelaannya pula dalam mengorbankan segala hal yang dimilikinya.

Kata “pengorbanan” yang dimunculkan dalam ritual ibadah qurban ini mempunyai arti yang sangat penting. Pengorbanan merupakan salah satu bentuk sikap moral yang apabila diaplikasikan oleh berbagai lapisan masyarakat dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan. Orang kaya yang mau berkorban dengan hartanya untuk orang-orang miskin mampu memberikan solusi bagi permasalahan orang-orang miskin disekitarnya.

Para pemimpin yang rela berkorban dengan meninggalkan hawa nafsu dan egonya akan melakukan sesuatu (melalui kebijakan-kebijakannya) bagi kemaslahatan umum masyarakat, bukan bagi kemaslahatan pribadi dan golongan. Dan yang lebih jauh lagi kaum muslimin harus rela berkorban baik harta, jiwa, maupun tenaga dan fikirannya untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi Ibrahim.

b) Binatang adalah sesuatu yang dikorbankan dan disembelih dalam proses ritual ibadah qurban. Binatang merupakan simbol keburukan yang ada pada diri manusia. Sifat-sifat keburukan yang ada pada diri selalu diidentikan dengan sifat-sifat kebinatangan. Allah dalam beberapa ayat Al-qur’an mengumpamakan sesuatu yang buruk yang ada pada diri manusia dengan binatang.

Maka, dengan adanya ibadah qurban menyiratkan bahwa sifat-sifat dan karakter kebinatangan yang tidak mempunyai aturan, yang menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsunya meskipun harus mendhalimi yang lain, harus dihapuskan dari dalam diri manusia.

Read More

c) Ketika nabi Ibrahim akan menyembelih Ismail, lalu Allah menggantikan Ismail dengan seekor binatang, memberikan pelajaran bahwa kita harus menghargai nyawa manusia. Allah telah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa barang siapa yang menghilangkan nyawa seorang manusia, seolah-olah telah menghilangkan nyawa manusia seluruhnya, karena nyawa manusia penting artinya bagi hidup dan kehidupan.

d) Ibadah qurban yang dipelopori bapak tauhid nabi Ibrahim mempunyai makna pembebasan manusia dari kesewenang-wenangan manusia atas manusia lainnya. Ketika Allah mengganti Ismail dengan seekor binatang, tersirat pesan yang menyatakan agar manusia tidak lagi menginjak-injak harkat dan derajat manusia dan kemanusiaan.

Di sisi lain, kisah qurban nabi Ibrahim menegaskan bahwa tuhannya nabi Ibrahim bukanlah tuhan yang haus darah manusia, Dia adalah Tuhan yang ingin menyelamatkan dan membebaskan manusia dari tradisi yang tidak menghargai manusia dan kemanusiaan.

Sumber : https://www.rumahzakat.org/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-ibadah-qurban/

Related posts