Kemensos Bantu Pengobatan 5 Bersaudara Penderita Penyakit Katarak Asal Madina

Saat pemberangkatan lima bersaudara penderita gangguan penglihatan asal Pidoli Dolok ini tampak hadir Dinas Sosial Madina, Pelopor Perdamaian, pendamping sosial SDM PKH, Lurah Pidoli Dolok, kepala pustu Pidoli dan relawan sosial lainnya. Senin (26/6/2023) fhoto : Warta Mandailing.
Saat pemberangkatan lima bersaudara penderita gangguan penglihatan asal Pidoli Dolok ini tampak hadir Dinas Sosial Madina, Pelopor Perdamaian, pendamping sosial SDM PKH, Lurah Pidoli Dolok, kepala pustu Pidoli dan relawan sosial lainnya. Senin (26/6/2023) fhoto : Warta Mandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kementerian Sosial Republik Indonesian (Kemensos-RI) melalui balai insyaf medan membantu biaya pengobatan lima bersaudara penderita penyakit katarak asal Madina untuk berobat ke rumah Sakit Adam Malik Medan, Senin (26/6/2023)

Lima anak dari Keluarga prasejahtera pasangan Muksin Rangkuti dan Netti Herawati warga Kelurahan Pidoli Dolok Panyabungan, Madina mengalami nasib yang sangat tragis, lima dari tujuh bersaudara mengalami gangguan penglihatan, tiga diantaranya mengalami kebutaan.

Sebelumnya, tim balai insyaf medan dan pelopor perdamaian Madina sudah turun mengumpulkan data awal terkait persoalan dan kebutuhan keluarga yang cukup memperihatinkan ini, setelah mendapat rekomendasi rujukan dari rumah sakit umum Panyabungan ke lima anak ini diberangkat berobat ke medan, dan kini mereka memiliki secercah harapan dengan adanya bantuan pengobatan dari kementerian sosial republik Indonesia

Saat pemberangkatan lima bersaudara penderita gangguan penglihatan asal Pidoli Dolok ini tampak hadir Dinas Sosial Madina, Pelopor Perdamaian, pendamping sosial SDM PKH, Lurah Pidoli Dolok, kepala pustu Pidoli dan relawan sosial lainnya.

Didampingi kedua orang tua, kelima bersaudara tersebut dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan dengan menggunakan mobil travel seterusnya untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Selain menjalani pengobatan secara gratis di RSUD Adam Malik, biaya transportasi dan biaya makan dan pendamping keluarga selama berobat di kota Medan juga akan ditanggung Sentra Insyaf Medan.

Diberitakan sebelumnya, lima bersaudara mengalami gangguan penglihatan dua bungsu dari keluarga tersebut juga tampak mengalami gejala yang sama. Keluarga prasejahtera pasangan Muksin Rangkuti (46) dan Netti Herawati (44) warga Kelurahan Pidoli Dolok Panyabungan, Kab Madina mengalami nasib yang sangat tragis, lima dari tujuh bersaudara ini mengalami gangguan penglihatan, tiga diantaranya mengalami kebutaan.

Read More

Anak pertama, Ahmad Husein (19) memiliki penglihatan normal, anak kedua, Pangidoan Martua (16) mengalami gangguan penglihatan (maaf) juling berat.

Kemudian anak nomor 3,4 dan 5, Raihan (15), Marito (13) dan Aldiansyah (10) mengalami kebutaan.

Anak nomor enam, Nuraini (9) mengalami gangguan penglihatan juling berat dan anak paling bungsu, Nur Adeline (3) penglihatan normal. (Syahren)