WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Dalam rangka kompetensi potensial search and rescue (SAR) serta terwujudnya pelayanan jasa SAR dengan kualitas respons time yang optimal sesuai dengan standar nasional pencarian dan pertolongan, kantor pencarian dan pertolongan kelas A Medan menggelar pelatihan potensi SAR teknik pertolongan di ketinggian (High Angle Rescue techniques) di Kabupaten Mandailing Natal bertempat diaula hotel rindang Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Kab Madina, senin (24/7/2023).
Pelatihan Potensi SAR di ikuti oleh para peserta dari TNI POLRI dan beberapa Instansi dari Pemkab Madina, peserta dari kecamatan dan desa. Pelatihan pertolongan di ketinggian diikuti sebanyak 50 peserta. Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari mulai dari senin tanggal 24 sampai dengan sabtu 29 juli 2023.
Kegiatan pelatihan potensi SAR mengambil tema “Dengan pelatihan teknis pencarian dan pertolongan di ketinggian potensi pencarian dan pertolongan kita tingkatkan kemampuan dan solidaritas dalam melaksanakan pencarian dan pertolongan secara profesional, sinergi dan militan.
Pantauan, kegiatan pelatihan potensi SAR, teknis pencarian dan pertolongan di ketinggian dibuka secara resmi oleh Asisten lll Drs Lismuyadi Nasution.
Bupati Madina melalui Asisten lll Drs Lismuyadi Nasution menyambut baik dan mendukung terselenggaranya pelatihan potensi SAR, yang diselenggarakan oleh
kantor pencarian dan pertolongan kelas A Medan, ia mengharapkan para potensi SAR dapat memperhatikan semua pelajaran teori dan teknik, sehingga dapat diserap menjadi ilmu untuk bekal saat terjadi peristiwa bencana di Madina.
“Dengan dilaksanakannya pelatihan di kabupaten Mandailing Natal, tentu akan menambah pengalaman dan wawasan dalam menangani persoalan bencana, sehingga apabila terjadi musibah atau peristiwa bencana di Madina, saya harap rekan-rekan tim SAR semakin mudah dan cepat dalam bertindak karena sudah memiliki wawasan dalam penanganan pertolongan, “ujar Lismuyadi.
Sementara Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia dan Pencarian dan Pertolongan Basarnas yang disampaikan oleh Widya Iswara Ahli Madya Budi Prayitno S.T MA mengatakan kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keterampilan serta pengetahuan peserta dalam menangani peristiwa diketinggian.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mempu mewujudkan fungsi Basarnas. Para peserta pun diharapkan nantinya memiliki kompetensi yang baik berupa keterampilan dan pengetahuan,” katanya.
Lanjut, kata Prayitno, operasi Basarnas memiliki resiko yang tinggi. Untuk itu dia berpesan para peserta memperhatikan faktor keselamatan pribadi, tim dan korban yang akan diselamatkan.
“Pesan pimpinan jangan mengganggap remeh pelatihan ini, untuk penanganan diketinggian sangat beresiko, full Power, Peserta harus serius dan mengutamakan keselamatan bagi diri sendiri jangan mengabaikan instruktur, “tutupnya. (Has)