Sukseskan Program Nasional, TPL Akan Bangun MCK Komunal di Desa Sanggapati

Pihaknya menegaskan, bahwa seluruh bantuan dari perusahaan ke masyarakat nanti, sifatnya gratis tanpa ada pungutan biaya apapun. Dan begitu juga setelah panen nanti, seluruh hasilnya masyarakat yang akan menikmatinya.

Alasan Pola Tanam Jajar Legowo

Adapun alasan TPL menginginkan petani di Desa Sanggapati, terapkan sistem tanam jajar legowo, karena di daerah lain sudah banyak yang berhasil dalam mengembangkan usaha taninya. Sistem tanam jajar legowo sendiri menurutnya, adalah pola bertanam yang berselang-seling antara 2 hingga 4 padi dan satu baris kosong.

Pola tanam seperti ini, terbukti efektif, meningkatkan hasil panen. Selain meningkatkan hasil panen, untuk hama seperti tikus, juga tidak terlalu banyak menyerang dengan sistem tanam seperti ini. Begitu juga dengan lubang tanam.

Pihaknya menyarankan petani maksimal menyemai 3 benih padi dalam satu lubang. Ia menyarankan, petani tidak lagi menyemai padi dengan meletakkan benih di satu lubang sesuka hati.

Sebab, selain tidak efisien, juga menimbulkan kerugian ekonomis bagi petani. Begitu juga dengan suplai pupuk. Suplai pupuk yang berlebihan atau over, justru merusak tanaman.

“Maka itulah tujuannya kami bekerja sama dengan BPTP Sumut guna memberikan hasil penelitian mereka terkait, seberapa banyak pupuk yang harus disemai petani di lahannya,” pungkas Hema menutup.

Tampak hadir dalam sosialisasi ini, Manager Corporate Communication TPL, Salomo Sitohang. CD Officer TPL, Jhony Sitohang. Dan, Community Development Coordinator TPL, Aya.

Read More

Kemudian, hadir juga Camat Angkola Timur, Cos Roady Siregar, SSos, MM. Kepala Desa Sanggapati, Sulaiman Sinaga. Ketua BPD Sanggapati, Hanafi Harahap. Serta, puluhan masyarakat peserta sosialisasi. (r)

Related posts