WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Selama rangkaian pelaksanaan safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Bupati & Wakil Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu dan H. Jafar Syahbuddin Ritonga banyak menerima keluhan dari masyarakat.
Pada umumnya keluhan yang diterima itu terkait kondisi Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) Tapsel tahun 2025 yang dinilai sedang tidak baik-baik saja. Apalagi sejak pemerintah pusat menerapkan aturan efisiensi anggaran keuangan negara, yang berakibat pada dipotongnya dana transfer dari pusat ke Tapsel sekitar Rp113 miliar.
Pada safari Ramadhan pertama yang digelar di Desa Silangkitang, Kecamatan Aek Bilah, Senin (10/3/2025), Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, warga mengeluhkan tentang pembangunan lanjutan peningkatan jalan Simpang Biru ke Silangkitang yang telah ditampung di APBD sebesar Rp 10 miliar dengan sumber pendanaan DAK Fisik terpaksa dibatalkan setelah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun 2025.
Menanggapi itu, Gus Irawan bersama Jafar Syahbuddin sepakat berjuang meningkatkan pendapatan daerah agar kemampuan keuangan Tapsel membaik. Yaitu, melakukan efisiensi dan rasionalisasi anggaran, semisalnya tidak membeli mobil dinas baru untuk Bupati dan Wakil Bupati.
Kepada masyarakat, Gus Irawan menyebut, pembangunan tetap ada, meski banyak yang sudah ditampung di APBD 2025 terpaksa dibatalkan akibat efisiensi anggaran keuangan negara. Program yang akan direalisasikan sifatnya prioritas dan terutamanya yang berkaitan dengan peningkatan ketahanan pangan.
“Kita tidak akan menyerah pada kondisi keuangan akibat pemotongan ini, kita harus bangkit dan berjuang untuk mengatasinya,” tegas Gus Irawan.
Gus mengatakan, terkait harapan agar jalan Simpang Biru ke Aek Jahengna yang merupakan penghubung berbagai desa tetap mendapat sentuhan pembangunan, hal tersebut sudah menjadi catatan dan fokus perhatian. Walaupun besaran anggarannya tidak seperti semula.
Pada kesempatan itu, Gus mengingatkan para kepala desa yang ada di kecamatan itu agar pengelolaan dan penggunaan Dana Desanya mengikuti kebijakan pemerintah. Yakni mengutamakan program ketahanan pangan, dalam rangka mendukung perwujudan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Safari Ramadhan di Kecamatan Tantom Angkola
Dalam safari Ramadhan yang dilaksanakan di Desa Batu Horpak, Kecamatan Tano Tombangan (Tantom) Angkola pada Minggu (16/3/2025), Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu didampingi Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga menerima keluhan tentang anggaran tahun 2025 sebesar Rp200 miliar yang seharusnya untuk pembangunan, namun terpaksa dipakai untuk menutupi Belanja Pegawai.
Akibat pembengkakan anggaran belanja pegawai Tapsel, sebesar Rp200 miliar anggaran yang semestinya dipakai untuk biaya pembangunan di tengah masyarakat, terpaksa digunakan untuk menutupi Belanja Pegawai (PNS dan PPPK).
Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu menanggapinya dan mengatakan, kalau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 memang sedang dilanda bencana karena strukturnya yang tidak ideal. Menurutnya, struktur APBD 2025 merupakan yang terparah di kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Hal ini dapat dilihat dari struktur APBD tahun 2015, dimana Belanja Daerah saat itu sebesar Rp1,1 triliun,” jelas Gus Irawan usai meninjau dan meyerahkan bantuan di beberapa titik lokasi bencana banjir di tiga kecamatan,
Dari belanja yang Rp1,1 triliun itu, Gus menguraikan, sebanyak 27,16 persen atau Rp303 lebih dipakai untuk Belanja Modal atau belanja pembangunan di tengah masyarakat. Tahun 2020 atau pada saat pandemi Covid, pemerintah pusat juga memotong ‘jatah’ anggaran Tapsel Rp190 miliar.
Sehingga anggaran Belanja Daerah Tapsel tahun itu hanya sebesar Rp1,3 triliun. Namun, jumlah anggaran Belanja Modal atau alokasi anggaran pembangunan di tengah rakyat masih bisa sebesar Rp315 miliar atau 23,39 dari Belanja Daerah.
Tahun 2025 ini, Belanja Daerah mencapai Rp1,5 triliun tetapi Belanja Modal atau belanja untuk pembangunan di tengah masyarakat hanya 5,8 persen atau sekitar Rp89 miliar. Hal itu disebabkan anggaran daerah, sekitar Rp200 miliar, diserap untuk Belanja Pegawai.
APBD Tapsel 2025 juga mengalami ‘musibah’ sebagai akibat kebijakan efisiensi keuangan negara. Tahun ini pemerintah pusat memotong ‘jatah’ Tapsel sekitar Rp113 miliar. Sehingga program pembangunan yang sudah dianggarkan di APBD tahun ini terpaksa dibatalkan.
“Bapak ibu sekalian, dibandingkan dengan banjir yang kami tinjau tadi, ternyata bencana yang melanda APBD kita tahun 2025 ini jauh lebih dahsyat,” terang Bupati Tapsel Gus Irawan.
Safari Ramadhan di Kecamatan Sayurmatinggi
Pada safari Ramadhan Pemkab Tapsel berikutnya, Bupati dan Wakil Bupati yang memiliki slogan BAGUSI Tapsel Kembali Bangkit ini menampung aspirasi masyarakat Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi. Utamanya, tentang upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana banjir bandang di sejumlah desa.
Dalam kesempatan itu, Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga meyakinkan masyarakat akan ada solusi untuk mengatasinya. Termasuk terkait perbaikan saluran daerah irigasi yang rusak.
Bupati Tapsel Gus Irawan menuturkan telah mendatangi balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Yakni untuk memohon perbaikan saluran Daerah Irigasi (DI) Paya Sordang dan DI Batang Angkola.
“Hasil pertemuan kita dengan Kepala BBWS Sumatera II, Insya Allah tahun ini akan ada perbaikan di saluran DI Batang Angkola yang pemanfaat airnya sampai ke Madina,” terang Bupati Tapsel.
Di tingkat provinsi, Gus Irawan berupaya mendaratkan program pembangunan Pemprov Sumut ke Tapsel dengan menemui Gubernur Sumut Bobby Nasution. Saat ini telah ada gambaran akan dibangunnya ruas Jalan Provinsi dari Simpang Sipenggeng ke Marancar terus ke Bulu Mario Sipirok.
Kemudian pembangunan ruas Jalan Provinsi dari Sipirok ke Simpang Tandosan di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Demikian juga dengan pembangunan jembatan di sungai Aek Sipange Kecamatan Aek Bilah.
Selanjutnya, banjir yang terjadi di Kecamatan Angkola Muaratais, Batang Angkola dan Sayurmaringgi beberapa hari lalu telah merusak tiga jembatan gantung. Antara lainnya satu rambin milik Pemkab Tapsel di objek wisata Aek Sijorni, Kecamatan Sayurmatinggi.
“Saya telah instruksikan Kepala Dinas PU segera merehabilitasi rambin Aek Sijorni tersebut. Harus sudah selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri nanti, karena akan banyak saudara kita yang berwisata kesana,” terang Gus Irawan.
Di tingkat lokal, dalam rangka mengatasi sulitnya kondisi keuangan daerah, Bupati dan Wakil Bupati Tapsel bersama perangkat daerah sedang melakukan rasionalisasi anggaran APBD saat ini.
“Tentu rasionalisasi ini diselaraskan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan regulasi lainnya. Sembari kita berupaya meningkatkan pendapatan daerah,” ujar mantan anggota DPR RI ini.
Aspirasi Saat Safari Ramadhan di Kecamatan Marancar
Kali ini, giat safari Ramadhan Pemkab Tapsel yang dilaksanakan di Poken Arba, Desa Marancar Julu, Kecamatan Marancar, Selasa (18/3/2025) dipimpin oleh Wakil Bupati Ja’far Syahbuddin Ritonga. Aspirasi yang ditampung terkait perbaikan jalan di Aek Nabara tembus Bulu Mario Sipirok yang rusak parah selama tiga tahun terakhir.
Terkait perbaikan jalan rusak dimaksud, Wakil Bupati Tapsel Jafar Syahbuddin Ritonga yang biasa disapa JSR ini mengajak masyarakat agar lebih banyak bersabar sembari menunggu kebijakan pemimpin daerah mencarikan solusi demi terwujudnya Tapsel Kembali Bangkit.
JSR menjelaskan, meningkatnya belanja pegawai sekitar Rp 200 miliar, sehingga di tahun 2025 ini belanja pegawai membengkak menjadi Rp 739 miliar lebih, ditambah lagi efisiensi anggaran sesuai Perpres No. 1 Tahun 2025 mengakibatkan sejumlah pembangunan terkendala.
“Akibatnya kondisi keuangan daerah saat ini menjadi sangat berat. Karena anggaran Tapsel, juga mengalami pengurangan di sektor infrastruktur sebesar 113 Miliyar yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) bidang infrastruktur atau Pekerjaaan Umum (PU),” ungkap pimpinan Pondok Pesantren Darul Mursyid itu.
Meski demikian kondisi keuangan daerah Tapsel tahun 2025 sedang tidak baik-baik saja, JSR mengajak seluruh masyarakat untuk kompak, bersatu dalam mendukung program pembangunan, walaupun ditengah keterbatasan anggaran.
“Kondisi keuangan daerah yang sangat sulit saat ini, membuat saya dan Pak Gus harus bekerja keras dan sungguh-sungguh, dan kami tidak menyerah menghadapi keadaan ini,” ucapnya.
Masyarakat Angkola Timur Yakin BAGUSI Tapsel Kembali Bangkit
Masyarakat Kecamatan Angkola Timur menyatakan tetap menaruh harapan besar Bersama Gus Irawan dan Syahbuddin (BAGUSI) Tapsel Kembali Bangkit. Mereka yakin Bupati Gus Irawan dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga terpilih untuk membawa Kabupaten Tapsel ke arah yang lebih baik.
Meski disebutkan keuangan Pemkab Tapsel tahun ini sedang sulit, masyarakat Angkola Timur tetap solid bersama Gus – Jafar mewujudkan cita-cita Tapsel Kembali Bangkit, Menurut masyarakat, menghadapi kondisi sulit seperti sekarang ini bagi seorang figur seperti Gus Irawan bukan perkara baru.
“Penilaian itu berkaca dari rekam jejak Gus Irawan, yang pernah memimpin lembaga keuangan yang nyaris kolaps,” tandas salah seorang warga saat menghadiri Safari Ramadhan Pemkab Tapsel yang dipimpin Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, di Kelurahan Pargarutan, Sabtu (22/3/2025) malam.
Kolaborasi dan semua potensi yang ada pada Bupati Gus Irawan dengan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin, warga tersebut meyakini, akan bisa membawa Tapsel keluar dari masa sulit itu, hingga menghadirkan akselerasi pembangunan seperti ketika Tapsel dipimpin Bupati Syahrul Pasaribu.
“Kami tetap optimis pada saatnya nanti pembangunan di Tapsel khususnya di Kecamatan Angkola Timur terhadirkan. Di sela itu, kami tetap berharap Pemkab Tapsel dapat mengatasi permasalahan yang mendesak di daerah kami,” ujarnya.
Masyarakat Angkola Selatan Keluhkan Pembangunan Jembatan
Masyarakat Angkola Selatan meminta Pemkab Tapsel segera membangun kembali sejumlah jembatan penghubung menuju Mosa dan Mosa Julu di Desa Gunung Baringin Kecamatan Angkola Selatan.
Keluhan ini disampaikan salah satu tokoh masyarakat Angkola Selatan saat menghadiri Safari Ramadhan 1446 Hijriah yang dipimpin langsung oleh Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga di Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapsel, Minggu (23/3/2025).
Jembatan-jembatan tersebut telah ambruk selama dua tahun terakhir dan belum mendapatkan perbaikan. Meskipun kondisi keuangan Tapsel tahun 2025 sedang sulit, masyarakat tetap berharap Bupati dan Wakil Bupati memperhatikan kebutuhan vital warga.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu membenarkan bahwa struktur APBD Tapsel 2025 sangat terbatas untuk mengakomodasi kebutuhan pembangunan. Namun, ia menegaskan, pihaknya telah mengambil langkah penghematan, termasuk tidak membeli mobil dinas baru dan melakukan rasionalisasi anggaran.
“Saat ini, kami sedang berupaya menghadirkan program-program pemerintah pusat dan provinsi agar masyarakat Tapsel tetap dapat merasakan manfaat pembangunan,” kata Gus Irawan.
Lebih lanjut Bupati berharap doa dari masyarakat Tapsel agar segala program yang sudah di rencanakan bisa berjalan sesuai rencana. Tentunya berkat dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan Tapsel Kembali Bangkit. (Nas)