WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Buntut dengan gencarnya pemberitaan ditemukannya dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) 2023 atas pengerjaan proyek fisik pipanisasi dengan anggaran 187 juta rupiah, tim pemeriksa dari inspektorat Kabupaten Mandailing Natal sudah turun melakukan kroscek ke lapangan.
Kepala inspektorat Madina melalui Bidang Pengawasan Kinerja dan Keuangan Hardiansyah ditemui diruang kerjanya mengungkapkan terkait proyek pipanisasi Desa Runding tim inspektorat Madina telah melakukan peninjauan lapangan. Disinggung soal bagaimana hasil, Hardiansyah mengaku masih melakukan pemeriksaan SPJ seluruhnya.
“Kita masih melakukan pemeriksaan SPJ Seluruhnya, khususnya Desa Runding, kemudian pemeriksaan laporan hasil pemeriksaannya (LHP) ini masih dalam pengerjaan tim, “ujar Hardiansyah, Selasa (28/5/2024).
Terkait temuan pengelolaan Dana Desa Runding kami belum bisa memberikan hasilnya karena tim kami masih dalam tahap pengumpulan data dan menunggu LHP.
“Untuk hasil temuannya kami belum bisa menyampaikan hal itu karena kami masih melakukan pengerjaan, “ungkapnya.
Kantor Inspektorat Madina, fhoto : Ist.
Ketika disinggung apakah saat melakukan kunjungan dan pemeriksaan dana Desa Runding, proyek pipanisasi dana Desa Runding, Hardiansyah mengaku saat tim berkunjung masih menemukan pelaksanaan kegiatan proyek pipanisasi tahun anggaran 2023.
“Iya, pengerjaan masih berjalan, jadi terkait dengan itu kita harus konfirmasi dulu ke timnya bagaimana kondisi lapangan yang sebenarnya, untuk menindaklanjuti hal itu nanti silahkan di konfirmasi ulang pak inspektur, “tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan pipanisasi air bersih yang bersumber dari anggaran dana desa (DD) tahun 2023 di Desa Runding, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), diduga bermasalah.
Pasalnya, bangunan tersebut hingga kini belum terselesaikan padahal pelaksanaan pengerjaan itu terpampang di papan informasi proyek pembangunan pipanisasi tahun anggaran 2023.
Proyek pembangunan pipanisasi air bersih dengan pagu anggaran Dana Desa tahun 2022-2023 sebesar 187 juta rupiah. Namun proyek pipanisasi yang dibutuhkan ratusan warga itu hingga kini tahun 2024 belum selesai dikerjakan.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trisakti Madina Dedi Saputra, Jumat (19/04/2024) kepada wartawan menyebutkan, seharusnya kegiatan tersebut sudah selesai, agar warga dapat menikmati air bersih tanpa harus jauh jauh untuk mengambil air. Namun tahun 2023 telah berlalu toh bangunan nya hingga kini belum selesai.
“Kegiatan tersebut seharusnya sudah selesai, sehingga warga bisa menikmati air bersih tersebut, namun hingga kini bangunan nya saja belum selesai, “ucapnya.
Ketua LSM Trisakti Dedi Saputra menambahkan, secepatnya akan kami laporkan temuan ini ke pihak Inspektorat dan Kajari Madina, bahkan jika perlu akan di teruskan ke Polres, “tutupnya.
Terpisah, Kepala Desa Runding Abdullah Amin yang dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp ke telepon selulernya, terkait proyek pipanisasi air bersih yang sumber dana anggaran dari dana Desa tahun 2023 itu kenapa belum selesai dikerjakan?.
Apa alasannya hingga tahun 2024 pengerjaan pipanisasi ini belum terselesaikan?, mohon dijelaskan agar menjadi bahan pemberitaan yang berimbang buat kami, “tulis wartawan.
Kades Runding Abdullah Amin dalam tanggapannya menyampaikan “waktu Musyawarah Desa masyarakat meminta pertama bahan, yang kedua kalau dipasang pipanisasi wajib di matikan, “jawab kades lewat pesan tertulis, Jumat (19/4/2024)
Lanjut kades, “wajib dimatikan air, kebetulan mulai masuk bulan puasa, jadi selesai puasa ini baru menanam pipanisasi, “tulis kades.
Tampaknya Kades tidak menguasai dan memahami pertanyaan yang disampaikan wartawan, selanjutnya awak media memperjelas kembali, pertanyaannya pak, apakah pipanisasi ini sudah selesaikan dikerjakan?.
Pertanyaannya itu, tidak direspon dan tidak ditanggapi Kades Runding hingga berita ini diterbitkan. (Has)