WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – BPJS Ketenagakerjaan diduga terlibat dalam politik praktis terhadap salah satu calon bupati (cabup) Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu saat penyerahan santunan jaminan kematian kepada ahli waris almarhumah Mardiana Nainggolan di Desa Sitaratoit, Kecamatan Angkola Barat, pada Rabu 2 Oktober 2024.
Apa relevansi serta kapasitas bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) non aktif saat penyerahan santunan itu, menuai sorotan dan menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Diharapkan, jajaran Bawaslu Tapsel menelusuri dugaan pelanggaran ini sekalipun melalui laporan informasi.
“Penyerahan bantuan pemerintah oleh seorang calon kepala daerah yang juga kepala daerah non aktif atau cuti di luar tanggungan negara adalah menyalahi aturan,” kata Anggota DPRD Tapsel, Irmansyah Siregar.
Pelibatan peserta Pilkada seperti ini, kata Irman, jelas-jelas bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk meraih simpati dan dukungan dari masyarakat, khususnya keluarga penerima bantuan.
“Perilaku yang mengarah ke pelanggaran Pilkada yang dilakukan oleh cabup Dolly itu harus direspon cepat oleh Bawaslu Tapsel, untuk kemudian mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Irman.
Adanya dugaan politik praktis oleh penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan yang dikelola pemerintah itu diketahui saat foto yang berseliweran di media sosial dan group WhatsApp. Penyerahan santunan sebesar Rp.42 juta kepada ahli waris terlihat melibatkan Dolly Pasaribu.
Sehingga, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai potensi politisasi bantuan sosial oleh satu paslon, mengingat momen Pilkada Tapsel 2024 yang semakin dekat.
Anehnya, pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padangsidimpuan saat dikonfirmasi terkait kebenaran foto dan momen penyerahan santunan itu, malah tidak mengetahuinya dan enggan berkomentar tentang foto tersebut.
Padahal, jelas terlihat dalam foto penyerahan santunan yang melibatkan salah satu calon Bupati itu melibatkan logo BPJS Ketenagakerjaan. Apakah ada unsur kesengajaan untuk mengkampanyekan salah satu calon atau memang diduga sengaja memanfaatkan momen, sangat menarik untuk diulas. (Bersambung)