Dua Titik Proyek P3A-TGAI di Desa Bangun Sejati, Diduga Proyek ‘Siluman’

Dua Titik Proyek P3A-TGAI di Desa Bangun Sejati, Diduga Proyek Siluman, fhoto : Wartamandailing.
Dua Titik Proyek P3A-TGAI di Desa Bangun Sejati, Diduga Proyek Siluman, fhoto : Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Proyek pembangunan dua titik irigasi yang berlokasi di Desa Bagun Sejati, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal diduga dikerjakan tak sesuai spesifikasi, standar maupun kualitas.

Pelaksanaan kegiatan pembangunan program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3A-TGAI) oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) Tani Sahata dan Mahkota, Desa Bangun Sejati, namun sangat disayangkan proyek tersebut diduga pelaksana pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut terkesan asal jadi, tanpa memikirkan kualitas hasil pengerjaannya sehingga terkesan mencari keuntungan semata.

Berdasarkan papan informasi diketahui adanya kegiatan P3A-TGAI dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat melalui direktorat jenderal sumber daya air, tidak disebutkan berapa pagu anggaran dalam papan informasi tersebut.

Saat awak media mendatangi lokasi pembangunan P3A-TGAI terlihat jelas ukuran ketinggian dan kedalaman tidak digali yang digunakan cuma diletakkan pada permukaan tanah yang dibangun diduga tak sesuai dengan spesifikasi dari rencana anggaran (RAB).

Parahnya lagi, dari informasi warga sekitar pembangunan P3A-TGAI yang mengatur semua pembangun itu dikelola oleh salah seorang warga Mompang, pekerjanya juga orang luar desa bukan dari kelompok tani setempat.

Oleh sebab itu, awak media mengkonfirmasi kepala desa dan mempertanyakan siapa ketua kelompok P3A-TGAI lewat WhatsApp, namun sangat disayangkan ia tidak merespon, Kades memilih bungkam soal pertanyaan itu. Diamnya Kades diduga kuat adanya keterlibatan dirinya sehingga memilih diam seribu bahasa soal proyek itu.

Adanya dugaan tersebut awak media mendatangi kantor camat untuk mencari tau tentang selaku ketua kelompok tani Sahata dan Mahkota, bertemu dengan Camat Setyaning Srimaryani menyampaikan kami akan coba koordinasikan dengan kordinator kegiatan siapa ketua kelompok P3A-TGAI itu.

Read More

“bila sudah terhubung, kami akan menyampaikan untuk bisa memberikan keterangan kepada tim wartawan agar prihal pengerjaan proyek ini jelas dan tuntas, “ujar Setyaning Srimaryani.

Kemudian hari ini tim wartawan menerima surat berita acara pembentukan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Maju Bersama, Desa Bangun Sejati. Bukan berita acara pembentukan P3A Sahata dan P3A Mahkota.

Menurut keterangan pengurus P3A Maju Bersama, Desa Bangun Sejati, mereka tidak ada kaitannya dengan pengerjaan proyek P3A-TGAI yang sedang berjalan tersebut. Dan bahkan mereka juga mengaku tidak kenal dengan kelompok Tani Sahata dan Mahkota.

“Kami tidak ada kaitan dengan proyek itu, kelompok Tani Sahata dan Mahkota itu tidak ada terdaftar di Pertanian, yang terdaftar kelompok tani di Desa Bangun Sejati yaitu Maju Bersama, untuk pengurus kelompok tani lain, kami tidak pernah tau dan kenal, “ujar warga, Kamis (19/12/2024).

Dari adanya surat berita acara pembentukan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Maju Bersama, Desa Bangun Sejati, kelompok P3A Tani Sahata dan P3A Mahkota diduga fiktip dan kuat dugaan ada persekongkolan dari pihak desa dengan pelaksana proyek agar mendapatkan keuangan lebih banyak atau bisa dibilang korupsi bersama.

Sebelumnya, Tenaga Tugas perbantuan Operasi dan Pemeliharaan (TPOP) SDA ll Sumatera Utara yang dikonfirmasi, Yusuf menjelaskan dirinya tidak tau menahu tentang Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3_TGAI) di dua titik yang sedang berjalan pengerjaannya di Desa Bangun Sejati, Kecamatan Hutabargot tersebut.

“Saya tidak tau pengerjaan (P3_TGAI) di dua titik yang dikerjakan di Desa Bangun Sejati itu, seperti yang saya sampaikan sebelumnya saya tidak pernah dikabari soal proyek yang ditunjukkan ini, “ujar TPOP SDA Sumut ll itu.

Ketika dipertanyakan dua proyek P3A-TGAI seharusnya dikerjakan secara swakelola oleh kelompok P3A Tani Sahata dan Kelompok P3A Mahkota, namun ini dikerjakan oleh pihak ketiga. “Saya tidak tau itu, bahkan kelompok tani yang kalian sampaikan itu tidak ada datanya masuk ke kantor kami, “ujarnya. (Has)

Related posts