Derita Warga di Tengah Bencana: Potret Banjir dan Longsor di Mandailing Natal

Potret pemukiman warga Desa Hutarimbaru (MBG) terendam banjir, fhoto : Istimewa.
Potret pemukiman warga Desa Hutarimbaru (MBG) terendam banjir, fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal — Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) selama beberapa hari terakhir memicu bencana banjir dan longsor di sejumlah kecamatan. Ribuan warga terdampak, akses transportasi terputus, pemukiman dan lahan pertanian terendam, serta sejumlah fasilitas umum rusak.

Di Desa Hutarimbaru, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), banjir merendam pemukiman penduduk hingga setinggi empat meter sejak empat hari terakhir. Aktivitas masyarakat lumpuh total, warga tidak dapat keluar desa, dan sebagian terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Kami sudah empat hari tidak ke pekan karena jalan tak bisa dilewati. Persediaan beras dan kebutuhan lain mulai menipis,” ungkap salah seorang warga setempat.

Di Desa Sopo Tinjak, Kecamatan Batang Natal, banjir bandang menerjang pemukiman warga pada Rabu malam (26/11/2025). Dua unit mobil milik warga terseret arus deras. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Mobil pengguna jalan jembatan merah -Muarasoma, yang terjebak di Desa Sopo Tinjak, fhoto : Istimewa.

Bencana juga menyebabkan akses transportasi antar wilayah terputus. Material longsor berupa tanah, batu, dan batang kayu menutup jalan menuju Kecamatan Pakantan, membuat warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan.

Mobil penumpang (Anatra) terbawa arus banjir di Desa Sopo Tinjak, fhoto : Istimewa.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, sektor pertanian ikut terdampak. Di Desa Singkuang I, Kecamatan MBG, sekitar 13 hektare sawah milik petani terendam banjir, memicu kekhawatiran gagal panen dan kerugian ekonomi jangka panjang.

Sekitar 13 hektare sawah warga Desa Singkuang l terendam banjir dan terancam gagal panen, fhoto : Istimewa.

Pemerintah daerah bersama Forkopimcam, BPBD Madina, TNI–Polri, dan relawan telah berada di lokasi terdampak untuk membantu evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik. Namun warga berharap penanganan lebih cepat dan pembangunan infrastruktur tangguh bencana di titik-titik rawan.

Pihak BPBD masih terus melakukan pendataan dan upaya penanganan darurat. Dan bantuan logistik juga diketahui sedang dalam proses penyaluran.

Akses Jalan Pakantan- Muarasipongi tertimbun material longsor, fhoto : Istimewa.

Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, longsor, dan meningkatnya debit sungai. (Has).

Contoh Gambar di HTML

Pos terkait