WARTAMANDAILING.COM, Medan – Suasana penuh kehangatan mewarnai pelantikan Pengurus JMSI Sumatera Utara, yang dihadiri tokoh nasional H. Rahmat Shah. Ketua Umum Lembaga Konservasi Indonesia ini menekankan pentingnya peran pers yang independen, profesional, dan beretika dalam membangun bangsa.
H. Rahmat Shah, penerima berbagai penghargaan prestisius dari PBB hingga tingkat nasional, mengapresiasi kekompakan JMSI Sumut. “Kebersamaan ini adalah berkat yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Di tengah kesibukannya melantik pengurus daerah dan meninjau program, H. Rahmat Shah menyempatkan hadir. “Berbuat baik sekecil apapun, di mana pun kita berada, akan membawa kesehatan dan kebahagiaan,” tambahnya.
Segudang Penghargaan dan Mandat Internasional
Dalam sambutannya, H. Rahmat Shah berbagi perjalanan hidupnya, dari kampung halamannya di Pinggir Sungai Perdagangan hingga meraih 1.147 penghargaan, termasuk Satyalencana Mahaputra. “Ini semua berkat menjaga kebersamaan. Walau jarang bertemu, silaturahmi harus tetap terjaga,” katanya.
H. Rahmat Shah juga mengungkapkan kebanggaannya terpilih sebagai Presiden SISA, subdivisi lembaga konservasi dunia, dalam konferensi internasional di Singapura. “Ini adalah amanah untuk lebih peduli pada satwa liar endemik Indonesia,” tegasnya. Ia mengajak semua pihak, termasuk pelaku usaha, untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pers sebagai Garda Depan Informasi
Di era informasi ini, H. Rahmat Shah mengingatkan agar wartawan dan masyarakat tidak kekurangan informasi dan komunikasi. “Bertanyalah sebelum bertindak, karena manusia tak luput dari kesalahan,” ujarnya.
Ia memuji komposisi pengurus JMSI Sumut yang berkualitas dan berpotensi menjadi teladan. “JMSI harus objektif, independen, akurat, dan tidak menyebarkan berita bohong. Ini adalah fondasi kepercayaan publik,” katanya.
JMSI Award 2025 untuk H. Rahmat Shah
Pada kesempatan tersebut, H. Rahmat Shah menerima JMSI Award 2025. “Setiap penghargaan adalah kehormatan yang akan saya simpan dengan baik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hubungannya dengan para pejabat negara adalah untuk membangun negeri, bukan untuk kepentingan pribadi. Penunjukannya pada posisi strategis, termasuk di tingkat internasional, adalah bukti kepercayaan atas komitmennya.
H. Rahmat Shah menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya sinergi pers dalam kebaikan.
“Biar orang menanam buluh, kita tetap menanam padi. Biar orang menebar musuh, kita tetap menebar budi.” (r)






