WARTAMANDAILING.COM, Medan – Guna menguatkan sinergi untuk bersama-sama membangkitkan perekonomian daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi mengumpulkan para bupati/walikota se-Sumut di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (23/7/2020) dengan mengikuti protokol kesehatan.
Diketahui, penurunan pertumbuhan ekonomi Sumut terlihat jelas bila dibandingkan dengan tahun lalu. Kuartal IV tahun lalu pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5,21% dan memasuki kuartal I 2020 turun menjadi 4,65%. Untuk mengantisipasi penurunan yang lebih tajam, Gubernur Edy Rahmayadi meminta seluruh bupati/walikota untuk memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing.
“Pertumbuhan perekonomian kita menurun dan itu terjadi di Indonesia, bahkan hampir seluruh dunia. Kita perlu membuat pergerakan agar bisa menyelamatkan Sumatera Utara, salah satu yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan potensi-potensi daerah bapak-bapak semua,” kata Edy Rahmayadi saat presentasi di depan para bupati dan walikota di posko GTPP Covid-19 Sumut.
Menurut Edy, sektor-sektor yang masih bertahan pada masa pandemi ini antara lain farmasi, perdagangan sembako dan pangan, pertanian dan peternakan, digital marketing, jasa logistik dan teknologi informasi. Sesuai dengan fokus Pemerintah Provinsi (Pempov) Sumut dalam bidang agraris, Edy Rahmayadi ingin mayoritas daerah memaksimalkan potensi pertanian atau peternakan untuk membangkitkan perekonomian Sumut.
“Kita itu masih defisit di bawang merah dan putih serta gula pasir, tetapi bawang merah dan putih ini sangat berpotensi menjadi penyumbang inflasi. Jadi, daerah-daerah yang punya potensi mengembangkan bawang merah dan putih maksimalkanlah. Humbahas saja yang saat ini giat kembangkan bawang putih baru bisa memenuhi kebutuhannya 46%, Karo masih 44% dan daerah lain masih jauh dari itu,” tambah Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Sekdaprov Sumut R Sabrina.
Edy Rahmayadi juga meminta para bupati/walikota untuk membuat studi yang komprehensif untuk melihat potensi pertanian dan peternakan di daerahnya masing-masing. Namun, dia juga tetap mendorong potensi daerah lain seperti perdagangan dan jasa, industri dan ekonomi kreatif serta pariwisata.
“Coba dilihat dengan benar potensi daerah masing-masing, Pemprov akan bantu semaksimal bukan hanya pertanian dan peternakan, tetapi juga industri dan pariwisata karena rata-rata Pantai Timur mayoritas bergerak di bidang itu,” tambah Edy Rahmayadi.
Sektor lain yang perlu menjadi perhatian daerah menurut Edy Rahmayadi adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Edy Rahmayadi berharap bupati/walikota mampu mengarahkan dan membantu UMKM agar tetap bisa bertahan di masa pandemi.
“UMKM memang di dominasi daerah Pantai Timur Sumut, terutama Medan dan Deliserdang, tetapi ini perlu dipertahankan karena UMKM salah satu penggerak besar perekonomian kita. Salah satu strateginya adalah mengubah produk UMKM menjadi sektor-sektor yang punya potensi di masa pandemi ini. Bahkan dengan mengubah produk UMKM banyak yang meningkat omzetnya,” terang Edy Rahmayadi.
Para bupati/walikota se-Sumut setuju untuk menguatkan potensi-potensi daerahnya, tetapi mereka berharap tetap mendapatkan bantuan dari Pemprov Sumut dalam pengembangannya. Walikota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution, SH mengatakan daerahnya siap untuk mengembangkan dan menambah potensi daerahnya.
“Kita sepakat dengan Gubernur pertanian dan peternakan menjadi fokus pengembangan di masa pandemi, itu akan menguatkan ketahanan pangan di Sumut. Kita akan lihat apakah Padangsidimpuan mampu mengembangkan potensi lainnya sehingga bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan Sumut,” pungkas Irsan.(r/irpan)