WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan wajib untuk diadakan dan dilaksanakan oleh para perangkat pemerintah kecamatan hingga desa.
“Makanya, Mendagri setiap tahun keluarkan Permendagri yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan,” ujar Parulian dalam sambutannya pada Musrenbang Kecamatan di aula Kantor Kecamatan Sayurmatinggi, Selasa (23/2/2021).
Dikesempatan itu juga, Plh Bupati menyesalkan atas ketidakhadiran beberapa kepala desa (Kades) pada Musrenbang itu. Menurutnya, Kades itu bahagian dari dirinya, begitu juga sebaliknya. Sebab, Musrenbang itu adalah kegiatan guna perencanaan pembangunan di desa. Kalau Kades tidak hadir, kata dia, bagaimana bisa diketahui apa yang belum di bangun di desa.
Oleh karenanya, Parulian mengharapkan melalui Musrenbang itu dapat mewujudkan visi dan misi dari daerah yaitu Tapsel sehat, cerdas dan sejahtera. Usia harapan hidup rakyat Tapsel itu harus tinggi. Di Kecamatan Sayurmatinggi, sektor kesehatan masih sangat dibutuhkan dan pada umumnya di Kabupaten Tapsel.
“Makanya pembangunan di bidang kesehatan itu nomor satu. Cerdas pun kalau tidak sehat, susah juga. Makanya harus selalu bergandengan antara sehat dan cerdas. Kalau sudah sehat, cerdas, pasti sejahtera karena energi berpikirnya jalan,” terangnya.
Selain itu, Plh Bupati juga meminta kepada semua yang hadir dalam Musrenbang itu, untuk mempelajari program mana yang prioritas. Sebab di Musrenbang tingkat kecamatan itu, pasti ada beberapa usulan program yang sudah masuk dari desa. Jangan sampai, program yang diusulkan dari Kecamatan Sayurmatinggi itu bukan skala prioritas.
Disamping itu, Parulian juga mengingatkan kepada para Kades dalam hal penggunaan dana desa (DD). Kades harus tahu, program mana yang ditampung di APBD dan di APDes sehingga tidak terjadi overlap atau tumpang tindih. Kemudian terkait penggunaan DD untuk bantuan Covid-19. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman dalam penyalurannya.
“Saya tidak mau dengar lagi di Kecamatan Sayurmatinggi ini ada yang berkelahi gara-gara bantuan (Covid-19),” pintanya.
Untuk skala prioritas yang sudah diusulkan pada Musrenbang itu, dia meminta agar lebih menyentuh program pengentasan kemiskinan. Meski di Kabupaten Tapsel angka kemiskinan sudah turun 8,47% dari awalnya 12% lebih, namun harus lebih ditekan lagi. Jadi APBD Kabupaten Tapsel yang digelontorkan itu, harus menurunkan angka kemiskinan.
Sedangkan untuk sektor pariwisata di Sayurmatinggi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para Kades, harusnya memiliki spesifikasi ataupun even-even kegiatan di tempat wisata sehingga setiap saat, orang merasa terpanggil untuk datang berwisata. Lalu, tempat wisata juga harus dipromosikan melalui berbagai media termasuk media sosial.
Kemudian untuk sektor kuliner yang berasal dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) juga harus dipromosikan di tempat-tempat wisata. Begitu juga dengan sektor pertanian yang dimana sebagian besar masyarakat di Kabupaten Tapsel, banyak yang menggantungkan hidup dari hal itu. Pertanian juga harus diperhatikan.
Sebelumnya, Camat Sayurmatinggi, Emmy Farida, menjelaskan, sebelumnya pada 20 November 2020, pihaknya telah melakukan penyusunan RKPDes untuk seluruh desa. Kemudian setelah itu, pihaknya juga sudah menyurati Kades untuk melaksanakan Musrenbang. Dan dari 16 sampai 31 Januari 2021 sesuai dengan surat dari Bappeda Tapsel, untuk dilaksanakan Musrenbang desa.
“Sekedar pemberitahuan, yang sudah kami bagikan ke Pemkab Tapsel adalah usulan Musrenbang yang sudah prioritas dari desa. Namun, jika nanti ada program yang ingin dimasukkan, nanti bisa kita masukkan. Begitu juga kepada kepala OPD, jika nanti ada masukan tolong diberitahu supaya Musrenbang kita ini maksimal sesuai yang kita harapkan,” papar Camat.
Turut hadir, Ka. Bappeda Abadi Siregar, Forkopimcam, para Kades dan para peserta Musrenbang kecamatan. (r)