WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Bocah berusia 3 tahun 5 bulan, Nur Jannah ialah buah hati Nur Aisyah Rangkuti (35) Warga Desa Sehepeng l, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) membutuhkan biaya perobatan.
Pasalnya, bocah bernasib malang itu mengalami sakit sekilas seperti tumor yaitu tumbuh benjolan daging sebesar kepalan tangan anak remaja dibagian pangkal hidungnya sehingga timbul rasa prihatin bagi yang melihatnya.
“Awalnya benjolan daging di hidung anak saya itu kecil. Namun lama kelamaan menjadi besar seperti sekarang ini,” ungkap Aisyah kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (25/9/2021).
Dijelaskan, akibat benjolan daging itu semakin besar, bocah yang masih belum tahu apa-apa itu tidak bisa melihat dengan sempurna. Bahkan, kedua matanya kini semakin sipit tidak bisa melihat ke kanan kiri, karena benjolan daging itu semakin hari semakin membesar.
Pada dasarnya, Nur Aisyah menginginkan anak kelima dari suami pertamanya itu bisa sembuh dari kelainan yang dideritanya sejak lahir. Namun apa daya, karena penghasilan mereka bekerja sebagai buruh tani yang tidak seberapa.
“Saya tidak bisa kerja, saya hanya mengurus anak saya saja, sementara suami saya yang sekarang bekerja sebagai buruh tani. Bisa makan saja setiap harinya kita sudah bersyukur,” tandas Aisyah.
Aisyah menuturkan, menurut diagnosa Dokter, penyakit kelainan yang diderita Nur Jannah itu dinamakan Spina Bifida Unspecified atau tidak terbentuknya tempurung kepala secara normal.
“Karena tidak terbentuk dengan normal itu, sehingga berakibat cairan otak mengalir ke bagian hidung dan menjadi gumpalan daging,” katanya menceritakan penjelasan Dokter.
“Untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anak saya, kata dokter harus dilakukan operasi sebanyak tiga kali. Karena jika hal itu tidak segera dilakukan, dikhawatirkan benjolan daging itu akan semakin besar,” cemasnya.
Nur Aisyah menambahkan, pada Senin 27 September besok mereka harus berangkat ke Kota Medan untuk berobat. Memang, kata Aisyah, untuk pengobatan mereka memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun, untuk biaya keberangkatan, diakuinya tidak punya dana.
“Senin besok kami harus berangkat berobat ke kota medan, saya sudah tidak punya uang untuk biaya pemberangkatan, sampai saat ini kami belum punya,” keluh Ibunda Nur Jannah.
Saat ini dirinya bersama keluarga hanya bisa berharap adanya bantuan dari tetangga dan kerabat serta uluran tanga para dermawan maupun pemerintah untuk membantu biaya pengobatan NurJannah.
Bagi saudara-saudara ku yang ingin membantu biaya berobat adik kita Nur Jannah, silahkan hubungi nomor telepon Ibu Nur Aisyah 0813 2068 3329. (Syahren)