WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Penertiban penggunaan sejumlah alat berat diduga melakukan tambang emas ilegal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) oleh pihak pemerintah melalui pihak kepolisian beberapa waktu lalu menuai kritikan dari berbagai netizen di media sosial.
Kritikan itu ditujukan kepada pemerintah daerah yang meminta atau melaporkan ke Kapolres madina agar aktivitas tambang emas dengan menggunakan alat berat di daerah kecamatan Kotanopan untuk dilakukan penertiban yang sebelumnya atas koordinasi Wakil Bupati dengan Bupati Madina.
setelah pihak kepolisian melakukan tindakan terhadap oknum-oknum penambang ilegal yang meresahkan masyarakat dengan menggunakan alat berat di DAS Batang Gadis, dikabarkan telah hengkang dari lokasi. Hal itu diungkapkan Kapolsek Kotanopan kepada awak media, Selasa (7/12/2021).
Namun beda halnya dengan tambang emas ilegal yang berada di DAS Batang Natal, hingga kini seakan tak tersentuh oleh hukum, padahal kegiatan itu sudah berjalan bertahun-tahun. Pertambangan emas yang menggunakan alat berat ekskavator ini menjadi sorotan publik karena dampaknya sudah sangat meresahkan warga yang tinggal di hilir sungai tersebut.
Ungkapan berbagai kritik dan saran dilontarkan netizen pada kolom komentar postingan atas keberhasilan pemerintah menertibkan tambang emas menggunakan alat berat ekskavator di DAS Batang Gadis, Diantaranya:
Pemilik akun @Rois hashirama senju, ia menuliskan di kolom komentar “Dohot copat direspon , angggo di Natal lambat di proses ? Nasonggon jia do langa,” tulisnya jika diartikan untuk daerah Batang Natal kenapa lambat prosesnya, ada apa?.
“Bijak sana tidak bijak sini, Daerah Batang Natal itu KIRI KANAN jalan sudah di jadikan tempat tambang liar,” tulis pemilik akun @Wildan Januarsyah Nst.
“Satu lagi buk Wakil Bupati, tambang emas yang di daerah simpang gambir tolong ditertibkan lagi sebelum longsor dan banjir datang melanda simpang gambir sekitarnya bu,” sambung pemilik akun @Edy Saputra Jaya.
Kemudian tulis pemiliki @Khairul Saleh “Jangan hanya sungai Batang Gadis, sungai Batang Natal juga harus ditertibkan,” tulisnya.
“Kalau yang saya lihat pas pulkam sungai Batang Gadis jarang yang pakai alat berat,,,tapi kalau Batang Natal kalau gak salah mulai dari desa simpang kaluang sampai pesisir ada kali ratusan alat berat yang beroperasi, itu seharusnya yang di tertibkan, karena sudah merusak lingkungan, dan yang parahnya lagi badan jalan hampir amblas hanya untuk keuntungan pribadi, saya heran, apa pemerintah daerah selama ini pura-⁰⁰0tidak lihat? @Abhi daulay(Syahren)