WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Meski cacat fisik, Nasrin Lubis (23) seorang penyandang disabilitas, warga Desa Bage Nauli, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), memiliki bakat dan mahir bermain seruling.
Nasrin sudah mengalami cacat hingga tidak bisa berjalan sejak kurang lebih 14 tahun yang lalu. Ia menghabiskan waktunya belajar bermain seruling lagu dangdut dan qasidah secara otodidak.
“Saya belajar seruling sejak empat bulan yang lalu,” kata Nasrin Kepada wartawan, Rabu (19/1/2022).
Pemuda yang mengenyam pendidikan hanya Sekolah Dasar (SD) sampai kelas tiga ini tampak lihai meniup dan memainkan seruling dengan jari jarinya.
berbekal kemauan, Nasrin belajar memainkan seruling dari menonton video tutorial di youtube. Ia terlihat piawai saat bermain seruling dengan nada irama musik lagu Mandailing berjudul Pancur Paridian.
“Saya senang memainkan irama lagu dangdut, qasidah dan lagu Mandailing,” sebut pemilik chanel youtube bernama Lubis Nauli ini.
Nasrin menceritakan, saat dirinya masih dibangku kelas tiga SD, ia diserang penyakit aneh yang mengakibatkan kedua kakinya mengecil hingga lumpuh layu dan akhirnya putus sekolah.
Ia mengaku, Rosli ibunda Nasrin sudah berupaya sekuat tenaga untuk berusaha membawanya dirinya berobat ke medis maupun ke dukun, namun penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh hingga kini.
“Ibuku hanya seorang buruh pendodos karet dan buruh tani lepas dengan pendapatan sekitar 150 ribu perminggu. Upaya pengobotan sudah diusahakan, namun kesembuhan belum juga saya dapatkan,” tutur Nasrin.
Dengan derita yang dialaminya itu, Nasrin tidak putus asa. Ia berupaya bangkit dan berkreasi dengan membuat usaha sendiri untuk dapat meringankan beban orang tua.
“Usaha sehari-hari saya menyewakan playstation yang satu unit ini, dan menyewakan handphone untuk anak sekolah di lingkungan ini. Dengan keterbatasan fisik, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membantu meringankan beban orang tua,” terangnya.
Diakui pemuda yang berjalan dengan cara ngesot menghadalkan tumpuan keduanya tangannya, memiliki usaha playstation satu unit dan menyewakan handpone miliknya dengan penghasilan Rp. 20.000,- per harinya.
Kendati demikian, Nasrin berharap adanya dermawan yang bisa memberikan bantuan modal usaha untuknya serta bantuan bentuk kursi roda. Bagi sahabat peduli yang ingin berbagi rezeki, silahkan mendatangi pihak keluarga Nasril Lubis.(Syahren)