WARTAMANDAILING.COM, Padang Sidempuan – Walikota Pimpin Rapat kalender pertanaman dan perluasan Klaster bersama Penyuluh pertanian, kelompok tani dan Jajaran Dinas Pertanian Kota Padang Sidempuan di Aula Dinas Pertanian, Selasa malam (14/02).
Pemerintah Kota Padang Sidempuan bersama penyuluh akan melakukan kalender penanaman dan peluasan klaster terhadap beberapa komoditi yang menyumbang angka inflasi di kota Padang Sidempuan.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari atensi Mendagri tentang penanganan laju Inflasi.
Dalam kesempatan itu, Walikota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution, SH, MM. menginstruksikan serta mendorong seluruh penyuluh Dinas Pertanian melakukan upaya konkrit memperluas kluster dalam kalender pertanaman terhadap beberapa komoditi pangan.
Adapun Komoditi pangan untuk menekan laju inflasi tersebut seperti pertanaman cabai merah, tomat, cempokak, padi, bawang merah dan mentimun.
Wako Irsan menyampaikan ada 6 cara konkrit yang harus dilakukan guna menurunan laju inflasi seperti melaksanakan Operasi Pasar murah, Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan/menimbun barang, bekerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan belanja tidak terduga dan dukungan transportasi dari APBD.
Salah satu langkah konkrit yang akan dilakukan Pemerintah Daerah adalah gerakan penanaman komoditi pendukung inflasi.
Seperti kita ketahui di bulan desember lalu kita melalukan beberapa cara untuk menyongsong hari natal dan tahun baru yang alhamdulillah inflasi di kota padang sidempuan sangat baik, ucap irsan.
Sedangkan di bulan januari 2023 inflasi kota Padang Sidempuan sebagai salah satu IHK (Indeks Harga Konsumen) di Indonesia masuk ke dalam 10 besar dengan angka inflasi 1,16 % di Indonesia dan diposisi pertama Kota Gunung Sitoli dengan angka inflasi 1,87 % tertinggi di Indonesia menurut data BI (Bank Indonesia).
Ada beberapa komoditi yang bisa kita hasilkan di Padang Sidempuan seperti bawang merah dan cabai merah yang dapat menekan laju inflasi. Harga beras yang ikut naik sebesar 4% juga mengakibatkan inflasi di kota Padang Sidempuan tinggi, di luar dugaan kita bahwa cempokak ikut menyumbang angka inflasi begitu juga tomat, padahal komoditi tersebut bisa kita dorong pertanamannya di kota Padang Sidempuan, ungkap Walikota.
“Beberapa Komoditi yang saya sebutkan tadi bisa kita lakukan mitigasi atau langkah-langkah pencegahan dikarenakan hulunya ada pada kita”, tegasnya.
Walikota Irsan khawatir dengan IHK Kota Padang Sidempuan yang tinggi sehingga nantinya akan menjadi perhatian nasional. Dan faktanya di januari 2023 inflasi kita naik 1,16% sedangkan di februari ini trend di pasar itu harga terus bergerak naik termasuk beras.
Langkah jangka pendek yang akan dilaksanakan Pemko Padang Sidempuan saat ini adalah dengan melaksanakan operasi pasar komoditi penyumbang angka inflasi seperti : beras, gula pasir, minyak makan, cabai dan bawang merah.
Beliau berharap hasil panen bawang merah selanjutnya dapat membackup operasi pasar, sehingga harga di pasar bisa stabil dan tertahan kenaikannya.
Menurutnya meskipun harga dipasar menurun bukan berarti melemahkan nilai tukar petani, akan tetapi menjaga keseimbangan antara daya tukar petani dengan masyarakat sehingga inflasi di kota Padang Sidempuan tidak setinggi di bulan januari ini. (r)