WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Terkait makin meningkatnya aktivitas Harimau Sumatera (HS) dalam beberapa pekan terakhir di daerah Mandailing Julu Kabupaten Mandailing Natal, khususnya di berbagai desa di Kecamatan Kotanopan, pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) maupun lainnya diharapkan harus bisa memberikan tindakan nyata dan rasa aman kepada masyarakat.
Artinya, pasca harimau memangsa dua ekor sapi milik warga di Desa Gunungtua Muarasoro, Kecamatan Kotanopan, Jum’at (28/07/2023) lalu, warga desa Gunungtua MS dan desa-desa lain disekitarnya takut beraktifitas ke sawah maupun kebun miliknya, mereka khawatir, hewan yang dilindungi itu cepat atau lambat akan memangsa manusia.
Warga desa yang berdekatan dengan Gunungtua MS itu adalah Padangbulan Muarasoro, Tombang Bustak, Gading Bain, Muarasiambak, Muarapungkut, Manambin dan seterusnya desa Hutapungkut, sampai saat ini, warga di beberapa desa tersebut belum berani melakukan aktivitas ke hutan diwilayah tersebut.
Hasil pantauan Sabtu (29/7) di desa Gunung Tua MS, warganya lebih memilih berdiam diri di rumah, sedangkan yang laki-laki duduk berombongan di depan rumah-rumah warga membicarakan keberadaan harimau tersebut.
Umumnya mereka berharap agar pihak terkait bisa secepatnya menghalau ataupun memasang kandang jebak harimau, sebab, keberadaan harimau ini sudah cukup meresahkan warga selama tiga bulan terakhir, apalagi setelah memangsa dua ekor ternak sapi milik warga sehingga semakin membuat warga resah.
Beberapa warga Desa Gunungtua MS berharap agar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),TNBG dan pihak terkait lainnya segera mengambil tindakan agar harimau itu kembali ke habitat aslinya di hutan.
Pihak terkait hendaknya harus bisa memberikan tindakan nyata dan rasa aman kepada warga di beberapa desa di Kecamatan Kotanopan yang semakin meluasnya aktivitas harimau, karena berkeliarannya hewan buas itu telah meresahkan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan perkebunan.
” Warga sekarang sangat khawatir dan resah dengan keberadaan harimau yang sudah memangsa 2 sapi milik warga, kami ketakutan beraktivitas ke kebun, kami berharap agar pihak terkait bisa segera turun ke lokasi untuk memastikan keberadaan binatang buas tersebut termasuk memberikan solusi,” ujar Ahmad Surawardi salah seorang warga setempat.
Hal yang sama juga disampaikan Usman Lubis (57), salah seorang warga Desa Tombang Bustak yang sudah dua hari turun langsung melihat lokasi dimana dua ekor ternak sapi milik warga di kawasan Aek Sibatu Desa Gunungtua MS yang telah dimangsa harimau tersebut.
Menurutnya, dimangsa nya 2 ekor sapi di wilayah ini sudah membuat warga cukup resah, bukan itu saja, desa-desa yang berada di sekitar Gunung Tua Muara Soro ini berharap agar pihak TNBG dan BKSDA Padang Sidempuan mempunyai tindakan nyata untuk mengusir binatang harimau tersebut.
“ Barusan ini masyarakat baru datang dari lokasi Aek Sibatu tempat 2 ekor sapi di mangsa harimau itu, diceritakan temuan di lapangan, Jumat (28/07/2023) satu hari lalu yang di makan harimau itu hanya bagian leher dan punggung sapi, tapi hari ini 1 sapi yang di mangsa sudah di makan hampir 50 persen dari badan. Artinya, harimau tersebut diperkirakan masih berada di sekitar hutan itu, “ujarnya.
Untuk itu, dia berharap agar pihak terkait bisa memberikan tindakan cepat untuk mengatasi dan menghalau harimau dari kawasan hutan dan kebun penduduk, sebab sampai saat ini sebagian dari masyarakat masih ketakutan ke tempat usahanya.
“ Rasa aman perlu segera diberikan kepada masyarakat, karena sampai saat ini sebagian dari mereka masih ketakutan berangkat ke tempat usahanya. Tingkat kekhawatiran warga makin meluas akibat aktivitas harimau masih sangat tinggi di daerah ini ,” pintanya.
Sementara Camat Kotanopan Pangeran Hidayat didampingi Pj. Kepada Desa Gunungtua MS Bahren Daulay yang dihubungi Sabtu (29/07/2023) mengatakan, kalau pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan pihak BKSDA Padang Sidempuan dan TNBG Mandailing Natal.
“ Pada hari ini Sabtu, pihak BKSDA, TNBG, TNI/Polri, bersama jajaran pemerintah kecamatan dan desa serta masyarakat sudah turun langsung kelapangan untuk memastikan kedua sapi warga yang sudah mati dimangsa binatang bus itu. Sesuai hasil musyawarah bersama, untuk pengamanan dan penyelamatan satwa itu, di lokasi akan dipasang kandang jebak ,’ tuturnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, harimau dalam beberapa hari terakhir dilaporkan masih berkeliaran dibeberapa wilayah perkebunan warga di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, bahkan telah memangsa dua ekor ternak sapi milik warga di Desa Gunungtua MS, sehingga membuat warga resah.
Dari 8 ekor sapi peliharaan Somad, 2 ekor diantaranya sudah mati di mangsa binatang buas, semetara satu ekor sapi lagi sampai hari Sabtu belum juga ditemukan, sedangkan 5 ekor lagi sapi masih hidup langsung dipindahkan ke tempat yang dianggap aman di sekitaran Desa Gunungtua MS.
Kejadian ini berlangsung pada jumat lalu. Bukan itu saja, dalam 4 bulan terakhir binatang buas harimau tersebut terus memunculkan diri di wilayah beberapa desa di Kotanopan, sehingga sangat menganggu aktivitas masyarakat yang berusaha di kebun miliknya. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, perlu segera dilakukan langkah-langkah preventif dengan tujuan untuk keselamatan warga dan binatang buas harimau itu. (M.Lubis).